Safiamita
Setiap kali berdiskusi dengan orang ini pasti mendapat pencerahan & pencerahan
walau kadang 'cerewetnya' sangat mengganggu
Betapa inginnya aku tinggalin aja pas dia lagi ngomong (yang aku gak suka mendengarnya)
tapi gak bisa, ntar bisa-bisa ngomelnya tambah panjang.
Banyak yang aku dapatkan dari orang ini, bahkan yang tak pernah terpikir sedikitpun sebelumnya
Orang yang sangat membanggakan, yang memenuhi setiap relung jiwa, yang menjadi teladan dan akhir-akhir ini berubah sedikit romantis dengan memanggilku "cantik", aku pun balik memanggilnya "cinta".
siapa dia? hemh.. rahasia.

Misal begini, ketika dia bilang via sms : "raihlah kunci surgamu bersama bidadari-bidadari kecilmu, yakinlah mereka kunci kebahagiaan".

Ada penjelasan banyak, dibalik satu kalimat tersebut. Dia begitu mengagungkan arti sebuah keluarga. Menurutnya, orang tua akan dikatakan sukses, berhasil bila mereka mampu menggantarkan anak-anaknya meraih kesuksesan mereka. Orang tua akan dikatakan gagal bila anak-anak mereka gagal, seberhasil apapun orang tuanya, tapi bila anak-anak mereka gagal maka gagal lah orang tua itu menjadi orang tua... Karena itu dia sangat mendorongku untuk selalu menjaga dan memelihara keluarga kecil ini agar bisa mengapai ridho-Nya, amiin..

" Tuhan itu Maha Pengasih, Tuhan hanya memberikan peringatan di dunia, bukan hukuman. Hukuman itu nanti akan diberikan di Akhirat.Bahkan musibah sekalipun, jangan anggap itu hukuman, itu hanya sebuah peringatan untuk kita".

Kalau pembicaraan kali ini berawal dari obrolan bahwa kenapa orang- orang (diluar islam) itu tidak mengkhawatirkan tentang kematian? mereka sepertinya sangat yakin akan masuk surga ?
Lalu dia menjawab, semua itu tergantung persepsi orang tentang Tuhan. Seperti apakah Tuhan itu? Maha penyayang kah? Maha pengampun kah? atau malah Maha penghukum? Orang-orang tersebut sangat yakin bahwa Tuhan mereka sangat pengasih maka karena itu mereka percaya bahwa Tuhan akan mengampuni segala dosa mereka, kalau Tuhan maha penyayang apakah bisa dia memasukkan umatnya ke dalam neraka? mungkin persepsi itu juga yang membuat mereka juga sangat kasih terhadap sesama... entahlah, tapi ini hal yang baru buatku. Persepsinya tentang Tuhan..

Hemh.. apa lagi ya? buat sementara itu dulu yang bisa aku tulis, smoga nanti akan lahir hal-hal yang baru lewat obrolan dan diskusi yang memakan waktu (bahkan mengkorupsi waktu untuk bermain dengan anak-anak) maaf yaa..
Safiamita

Mungkin karena sangat menyukai air jadi lumayan terobsesi dengan air. Dulu waktu masih di Metro (Lampung), melihat pemandangan hamparan sawah yang digenangi air aja (sebelum masa tanam ) senengnya minta ampun, betah banget duduk berlama-lama ditengah sawah sambil memandangi sawah yang berubah jadi empang (dalam persepsiku, hehe..) Indah banget liat air yang bergelombang karena diterpa angin dan berkilau memantulkan sinar matahari yang menyinarinya.

Nah, mimpinya berlanjut klo punya rumah sendiri, harus ada elemen airnya yang dalam hal ini diwakili dengan kolam ikan. rumahnya harus ada gemericik air dan ikan warna warni yang berenang didalam kolamnya. Alhamdulillah terwujud juga, walau hanya kolam kecil ukuran 2X1 Meter tapi cukup lah untuk mengobati rindu terhadap air dan menghilangkan kepenatan setelah beraktifitas seharian hanya dengan memandangnya.
Sekedar info, klo di Semarang jasa bikin kolam kayak gini sekitar 450-500 rb per meter persegi. Tapi ini kolam nya sederhana aja, klo mau ditambah variasi tebing atau aksesoris lain, harganya biasanya menyesuaikan. Datang aja ke pasar ikan hias atau ke tukang tanaman yang biasanya menerima jasa pembuatan taman, biasanya bisa juga bikin kolam ikan kayak gini. Skalian direncanakan dulu, mau pelihara ikan apa dikolamnya. Klo ikan koi, biasanya kolamnya harus agak dalam buat menetralisir panas matahari disiang hari. Klo kolamku bisanya diisi ama ikan nila merah aja yang terkenal kuat dikondisi apapun. Udah pernah coba piara koi tapi gak pernah berhasil, mati mulu. Mungkin memang karena kondisi kolam yang gak memungkinkan.
Buat ngebersihin lumutnya, kita bikin filter sederhana plus kolamnya dicemplungin ikan sapu-sapu. Lumayan membantu kok. Selamat mencoba ya !
Safiamita

Hari minggu kemarin, pas jalan-jalan ke Ada Swalayan banyumanik, di depannya ada acara sosial donor darah yang diadakan oleh PMI, mata sang suami udah berbinar-binar aja, sambil nyeletuk, : "udah lama nih, gak donor darah". Dan benarlah, istrinya masih sibuk belanja, dia udah nongkrong disitu, antri mau donor darah. Mungkin ini sudah kali keempat, dia mendonorkan darahnya. Perdananya adalah pas ada acara serupa di kantornya (surabaya). Mungkin untuk memulainya yang rada berat, secara, bayangan bahwa darahnya diambil pake ditusuk jarum se gede gitu, hiiyy...

Tapi kata suami sih, setelah donor darah malah merasa lebih segar dan nafsu makan bertambah. Makanya jadinya seperti ketagihan, klo ada kesempatan seperti itu pasti ngikut. selain memang niat utamanya untuk menolong orang-orang yang membutuhkan. Hemhh.. untuk yang satu ini, aku harus mengakui masih kalah dengan suami karena diriku masih belum berani untuk merelakan darahku diambil karena jarumnya, yang liatnya aja udah bikin 'ngilu'. Padahal waktu SMU dulu, ambil ekstrakulikuler PMR tapi tetap tidak bisa menambah keberanian untuk merelakan dirinya ditusuk oleh jarum segede gitu, hiiy...

Jadi ngiri deh, liat ibu-ibu yang ikutan antri buat donorin darahnya, InsyaAllah next time ya, sambil berusaha menaikkan tekanan darahnya juga, karena gak bakal lolos seleksi, karena tekanan darahku selalu rendah. Ayo semangat ! Untuk saat ini cukup diwakili oleh sang suami dulu. :)
Safiamita



Hari sabtu, tanggal 27 Juni 2009 Si Cimut genap berusia satu tahun. Alhamdulillah. Kayaknya baru aja dilahirin kok sekarang udah bisa lari sana sini ya, udah bisa berantem sama kakak-kakaknya. Smoga Dek Alya jadi anak yang sholihat, taat kepada Allah dan Rosul, berbakti kepada ayah bunda, dapat memberi manfaat bagi orang lain, berguna untuk agama, bangsa dan negara, amiin.. trus jangan lupa makan yang banyak ya dek, biar cepet gendut, cepet gede. dan smoga adek Alya bisa cepet bisa bicara, amiin. sekarang baru bisa, " baaa" , klo di ajak maen petak umpet.
Safiamita

Satu lagi novel karangan Tere-Liye yang selesai aku baca. Kali ini rasanya ceritanya dan alurnya lebih 'njelimet' di banding bidadari-bidadari surga. Rada berat bacanya dan hemh.. agak membosankan ketika membaca setengah buku, tapi setengah buku berikutnya baru lah terasa mengharu biru, bagian yang paling aku suka adalah bagian saat Ray mereguk kebahagiaan dunia bersama istrinya. Begitu sederhana, romantis, menyenangkan tapi mengharukan.

Ada beberapa yang aku pahami setelah membaca cerita ini :




  1. Hidup itu ternyata terlalu pendek untuk terus menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain, menyalahkan takdir bahkan menyalahkan Tuhan atas apa yang telah terjadi pada diri kita. Sebelum menyadari kesalahan kita sendiri ternyata baru disadari bahwa diri telah renta termakan usia dan kita tidak mendapat apa-apa dari itu semua.


  2. Sering kita menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi pada diri kita, tapi kita terlupa bahwa kita juga menjadi sebab bagi orang lain. Untuk yang satu ini, aku punya satu kisah nyata, tapi sepertinya rada 'njelimet' juga buat diceritakan, ya aku coba deh. 31 tahun yang lalu, ada seorang wanita muda yang baru menikah dan terpaksa tinggal sementara di rumah iparnya karena sang suami belum punya pekerjaan tetap. Sebelum menikah, dia sudah memiliki sebuah kalung & liontin yang sangat disukainya dan dibelinya dari jerih payahnya sendiri. Setelah menikah, kalung itu dipegang oleh sang suami. Tak berapa lama, dia menanyakannya kepada sang suami. Tenyata kalung itu dipinjam oleh iparnya yang punya rumah. Ketika si Wanita memintanya kembali, ternyata kalung itu sudah dijual oleh Iparnya dengan alasan sang suami berhutang padanya. Demi mendengar cerita itu, Si wanita seperti sudah tidak menginjak bumi lagi. dia marah, sedih bercampur kecewa, barang miliknya (tanpa pemberitahuan terlebih dahulu) telah dijual oleh orang lain. Dia merasa sangat terdzolimi.... lalu keluar rumah dan berdoa dengan mengangkat kedua tangannya, doanya sederhana " YA Allah, smoga Engkau memberiku rezeki lebih dari itu, dan aku tidak akan menumpang lagi dengannya tapi suatu saat dia yang akan menumpang padaku." Doa yang sederhana bukan? tapi keluar dari mulut orang yang sedang merasa terdzolimi. Doa itu terkabul 18 tahun kemudian. Iparnya kehilangan rumah yang ditempatinya, dan kemudian menumpang di (salah satu) rumah si Wanita karena saat itu si Wanita berhasil memiliki 2 rumah dari jerih payahnya sendiri. Si Wanita tidak akan melupakan peristiwa itu dan doanya yang telah terkabul, tapi si Ipar mungkin tidak akan pernah sadar tentang apa yang telah dia perbuat dan menyebabkan hidupnya jadi seperti itu. Entahlah, hanya Allah yang Maha Mengetahui segalanya. tapi menurutku, hikmahnya adalah sudah seharusnya berhati-hati dalam berbuat dan melangkah agar meminimalisasi orang lain tersakiti oleh kita baik karena kata atau perbuatan kita baik yang disengaja ataupun tidak disengaja (tidak kita sadari). Yaaaa... aku sendiri pun sering terlupa tentang itu.


  3. Lanjut tentang novel ini. Yang ketiga, ternyata masuk surga itu hanya perlu satu mimpi/keinginan (baik) yang sederhana tapi dimaknai dan dijalankan dengan segenap jiwa raga. Seperti mimpi sederhana istri Ray. Dia tak inginkan apa-apa dari suaminya hanya menginginkan sang suami ikhlas atas apa yang dia perbuat untuk sang suami kemudian suaminya menjadi Ridha atas dirinya. itu saja. Ridha sang suami itu pula ternyata yang mampu membawanya ke surga, smoga, amiin. ( NB : buat suami tercinta, klo baca tulisan bunda ini, jangan lupa ya, istrinya di ridhai dan diikhlaskan, bunda juga pingin masuk surga lho, ayahh :) )


  4. Tentang 5 pertanyaan yang ada di buku ini dan pasti sering juga terlintas dipikiran kita, yaitu : "Apakah itu cinta ? Apakah hidup ini adil? Apakah kaya adalah segalanya? Apakah kita memiliki pilihan dalam hidup? apakah makna kehilangan?" heeemmhh... temukan jawabannya dengan membaca bukunya sendiri yaaa. Selamat membaca !
Safiamita


Adek Bila lahir di pagi kamis, 09 November 2006, di RSIA Sari Asih Ciledug. Waktu hamil adek, bunda masih kuliah di D III khusus (STAN) jadi si adek yang masih di dalam perut, dibawa ke kampus tiap hari. Smoga adek jadi anak yang pintar ya, kan udah bunda bawa kuliah terus.. (apa hubungan yaa? )
Hampir aja adek lahir di mobil pas perjalanan kerumah sakit, karena bunda udah pecah ketuban dirumah. Alhamdulillah masih nyampe Bed rumah sakit trus si Adek lahir dan ditungguin ayah, padahal ayah waktu itu dinasnya di Palangkaraya. (pasti udah janjian ama ayah ya, mau keluar dari perut bunda klo ayah nungguin, ya kaan? )
NAbila itu artinya dilahirkan untuk tujuan mulia, jadi nama adek itu artinya kurang lebih : Putri Mimar dan Taufik Yang dilahirkan untuk Tujuan Mulia, amiin..
Adek Bila itu ibarat obat penawar buat Bunda, setelah dua tahun sebelumnya menghadapi Kakak Mita yang aktifnya luarrr biasa, sekarang bunda dikasih anak yang kalem dan penurut. (tapi hanya bertahan di 1,5 th pertama, abis itu sama aja ama kakak, hehe..)
Yang lebih menyenangkan perkembangan motorik si adek cepat banget, udah bisa jalan diumurnya 10 bulan pas. Adek juga gak susah klo disuapin makan, minum susunya juga kenceng, jadi badannya gendut deh, tambah seneng liatnya.
Tapi.. menginjak usia 2 th, mulai deh, si gendut udah mulai susah diatur. Apalagi udah mulai jahil, jahil yang berbeda dengan si Kakak, trus udah bisa ngambek lagi.. Klo si adek bikin salah, jangankan dimarahin, dibilangin dikit aja udah langsung ngambek, lari ke kamar. Lucu juga ya, masa anak sekecil itu udah pake ngambek2 segala...( nurunin bakat siapa ya, bapak atau ibunya tuh? :) )
Ya itulah anak, beda anak, beda kelakuannya. Sekarang si Adek ceriwis bangets, apa aja ditanyain, udah bisa jawab, udah bisa protes. Duh.. Si Ayah yang suka disemprot ama si Adek Klo pas lagi naik mobil. Adek kan klo di mobil sukanya berdiri, klo pas si ayah nge rem mendadak pasti dia jatuh. Trus langsung bilang gini, " Ayah siih, adek jatuh deh. Setirnya dipegang, ayah. jangan dilepas2. " gerrr, kita cuma bisa ketawa, si bapak dimarahin ama anaknya. padahal udah dibilangin terus, "adek, duduk aja, jangan berdiri, ntar jatuh, lho...."
Atau suatu saat pas neneknya datang dari palembang, dia tiba-tiba tanya " nenek, merdeka itu artinya apa?" nah lho.. mau di jawab apa. Neneknya paling jawab, merdeka itu artinya bebas. Tau deh, si Adek ngerti or gak.
Tapi Si Adek termasuk anak yang rapi, klo pulang sekolah, sepatu dilepas sendiri, kaus kaki setelah dilepas, dimasukin ke sepatu, tas sekolah juga ditaruh ditempatnya.
Ada satu kebiasaan si adek yang suka bikin terharu. Klo orang tuanya mau pergi tanpa dia, atau dia yang mau pamit pergi ke sekolah, pasti dia salim dulu ( cium tangan), klo gak pasti dia ngambek. Abis itu minta cium pipi, udah jadi kebiasaan tiap hari sebelum bundanya berangkat kerja.
Buat Dek Bila, bunda sayaaang banget ama Adek. Makasih ya, sayang udah jadi anak yang sholihat selama ini (walau jahilnya gak ketulungan :) ) Luv U, sweetheart !
Safiamita
Pilihanku membeli novel ini jum'at kemarin ternyata gak salah. Ini opiniku yaa, setelah membaca novel yang judulnya Bidadari-Bidadari Surga buah karya Tere-Liye. Ceritanya bagus, membumi, menarik dan tidak membosankan. Biasanya diriku klo baca buku yang rada tebal sedikit, cepat bosan. Baca bagian awal trus langsung ke bagian akhir. Klo endingnya bagus, aku ulang baca dari awal tapi klo menurutku gak menarik, selamat tinggal deh. Nah, buku yang satu ini berhasil memaksa aku membacanya kata perkata, gak ada niat sama sekali untuk membaca endingnya, malah ada perasaan takut cerita ini akan berakhir karena alurnya menarik. Antara cerita masa kini lalu kembali ke masa lalu, begitu terus hingga akhir.
Novel ini berkisah tentang sebuah sebuah cinta yang sederhana dan penuh pengorbanan.
Pengorbanan seorang Laisa yang tidak sempurna secara fisik namun mampu menyempurnakan adik-adiknya menjadi sempurna seutuhnya sebagai manusia. Menurutku, dengan pengorbanannya itu pasti mampu membuat Laisa menjadi salah satu bidadari di Surga.
Biar gak penasaran, baca deh. Secepatnya yaaa..
Safiamita
Actually, I hate to tell about it, but I don't want him feel desperate..
Masih ada banyak orang-orang yang menyayangimu, dek..
Termasuk aku yang selalu berdoa agar dirimu dapat yang terbaik, Amiin..


Cerita ini bermula dari telepon ibunda tercinta dari palembang kemarin. Ada seorang adik (sepupu) yang sedang patah hati, katanya. Hemh, sedih rasanya mendengar itu, karena aku sangat memahami kondisinya.. karena itu, buatku bukan awal cerita, untukku cerita ini berawal dari kejadian yang terjadi kurang lebih 17 tahun yang lalu.
17 tahun yg lalu, ketika si adik masih berumur 5 tahun, biasanya sih pulang sekolah di jemput tapi entah kenapa hari itu dia pulang sendiri. Dia tinggal di salah satu daerah di Palembang yang merupakan jalan lintas antar kota. Jalan raya depan rumahnya sangat banyak dilalui truk-truk besar dan pada hari itulah musibah terjadi.. Si Adek terserempet truk puso. Alhamdulillah si Adek selamat, hanya sebelah kakinya yang kena serempet. Tapi setelah seminggu di rumah sakit, kaki itu tidak kunjung mengalami kesembuhan, malah cenderung membusuk sehingga akhirnya dokter mengambil keputusan untuk mengamputasi kakinya sebatas (bawah) dengkul.
Ya Allah... untuk anak usia 5 tahun? kakinya pun harus diambil, kami yang melihatnya miris sekali saat dia terbaring di ICU. walaupun tetap bersyukur bahwa kami masih bisa melihatnya panjang umur dan ada ditengah-tengah kami.
Waktu berlalu setelah kejadian itu, karena dia tinggal di daerah kecil (bukan kota besar) rasanya gak ada yang salah dengan perkembangannya. Mungkin teman-temannya pun mengerti keadaannya, gak ada yang mengejek dia pincang. Melihat dia dengan senangnya main sepak bola dengan kaki satu, ya Allah..
Si Adek pun kemudian terbiasa memakai kaki palsu, jadi tidak begitu terlihat bila kakinya tidak lengkap, walau tetap terlihat agak pincang. Aku pikir semua akan baik-baik saja, tapi ternyata tidak.
Beranjak dewasa, rasa mindernya mulai terlihat. Dia jadi lebih pendiam, begitu kumpul-kumpul keluarga, adik kecilku lebih suka menyendiri atau lebih suka pergi ke tempat lain..
sedih melihatnya begitu. Ingin sekali masuk ke dunianya tapi kami terpisah jarak dan waktu karena rumah kami berjauhan. Selepas SMU, dia dengan yakinnya memutuskan untuk kuliah di Jogja. Aku bangga, karena dia berani untuk memutuskan mandiri, jauh dari orang tua.
Tahun 2003, pernah mengunjunginya disana. Aku bertambah bahagia, karena dia juga tetap Shalih di tanah rantau, tidak melupakan sholat walau harus sholat sambil duduk, tidak berdiri. Tapi tetap saja perih hadir dihati, ketika melihat dia melepas kaki palsunya dan berjalan dengan satu kaki...
Ya, semua kan takdir Allah ya, ada hikmah dibalik semuanya. Dengan wajah tampan seperti itu, harusnya dia disukai oleh banyak wanita. Wajahnya setipe ama Ricky Harun (bener deh ! ) tapi mungkin ada rasa minder yang masih tersimpan disana sehingga aku gak pernah mendengar dia punya dekat dengan wanita.
Awal tahun ini malah denger dia mau nikah dengan anak Akbid yang magang dirumahnya ( karena si Tante kebetulan seorang bidan dan buka praktek dirumah). Seneng banget, walau katanya pacarnya itu gak cantik, tapi pasti ada kelebihan lain dari si perempuan yang buat adik kecilku tertarik. Tapi kenapa berita terakhir ini malah gak jadi ya? Si adek kecilku lagi sedih banget, jadi sering gak bisa tidur dan gak mau makan.. Duh...
Adek sayang, jangan putus asa ya, Allah pasti memberikan yang terbaik buat kita. Selalu ada hikmah dari setiap kejadian. Pasti ada seorang wanita Sholihat yang menunggumu di ujung sana. tetap semangat yaa.
Safiamita
Rasulullah SAW bersabda :
“Perempuan itu dikawini atas empat perkara, yaitu: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, atau karena agamanya. Akan tetapi, pilihlah berdasarkan agamanya agar dirimu selamat.”
(H.R. Bukhari dan Muslim)


Ternyata tak cukup hanya dengan cantik, memilih seorang wanita untuk dijadikan seorang istri. Ini hanya cerita dari seorang teman, dia bercerita : ada seorang Bapak bercerai dengan istrinya karena (gosipnya) si Bapak berpaling pada wanita lain. Padahal si Ibu, cantik. mungkin (katanya) parasnya bisa dikelaskan sama dengan Widyawati (istri sophan sophian) yang masih terlihat menarik di usianya yang memasuki setengah abad. Tapi sepertinya alasannya bukan hanya itu, sang Istri nampaknya terlalu dominan dalam rumah tangga, dan mungkin si Bapak terusik harga dirinya. Padahal pengorbanannya untuk mendapatkan sang Istri sangat besar, bahkan rela berganti keyakinan.....
Itu hanya sekedar cerita yang mudah2an bisa di ambil hikmahnya. Dan ternyata tak cukup hanya cantik...
Tidak ada yang salah memilih wanita cantik sebagai pendamping hidup, bahkan itu juga adalah salah satu syarat yang disebutkan oleh Rosul kita.
Tapi hitungannya begini (klo ini pinjam istilah suami tercinta). Diibaratkan dengan angka, begini :

- Agama = 1
- Cantik = 0
- Keturunan = 0
- Harta = 0

Kalau seorang wanita punya agama yang baik, maka nilainya adalah 1.
Kalau dia juga cantik maka nilainya adalah 1 dan 0 jadinya 10.
Andai dia punya nilai tambah lagi karena berasal dari keturunan baik-baik, maka nilainya 10 dan 0 jadinya 100.
Ditambah lagi bila dia kaya, maka nilainya 1000
Begitu seterusnya, sesuai dengan kelebihan yang dia punya, tinggal tambahkan 0 dibelakangnya.
Tapi coba bayangkan, bila si wanita tak punya agama? berapakah nilainya?
Itulah ilustrasi yang diberikan oleh suami. dan ini tentu saja tidak berlaku untuk orang yang punya sudut pandang dan penilaian yang berbeda dengan kita yaaa... ( ini hanya sekedar pendapat kita saja tanpa berniat sedikitpun untuk membuat yang lain tersinggung). Aku jadi termenung, berapa ya nilaiku? Harapanku, Smoga aku masih mempunyai nilai walaupun hanya angka 1 karena dengan angka 1 itu, InsyaAllah aku bisa menggapai Ridho Allah dan Ridho suami juga, amiin..
Safiamita
Hari ini semua ibu-ibu di kantor makan siang diluar dalam rangka perpisahan dengan seorang ibu, rekan kerja yang akan memasuki masa purnabakti bulan Juli ini.
Biasanya sih gak ada kesan istimewa dengan acara-acara seperti ini, tapi yang tadi itu ada yang membuatku tertarik dengan pesan si Ibu buat kita yang masih bertugas. Ada 3 pesannya yang aku ingat :

1. Seorang wanita harus menjaga nama baiknya. karena kata si ibu, manusia mati kan meninggalkan nama, jadi jagalah nama itu baik-baik agar tertinggal kenangan yang baik.

2. Sebagai seorang wanita, kita harus bekerja semaksimal mungkin, tunjukkan kita dapat bekerja dengan baik dan harus diimbangi dengan perannya sebagai ibu dan istri dirumah. Semuanya diupayakan berjalan seiring sejalan.

3. Seorang wanita itu seharusnya tetap menjaga kecantikannya serta kesehatannya. Sehingga bisa selalu terlihat cantik, fresh dan menarik.

Aku pikir apa yang dipesankan ibu itu adalah filosofi hidupnya yang berusaha selalu diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Si ibu itu kan kerjanya di bidang administrasi, berkasnya selalu terlihat rapi, kerjanya teratur dan teliti. Dari penampilan, si Ibu terlihat cantik setiap hari dan selalu serasi antara pakaian, tas dan sepatu. Dia juga selalu menjaga berat badan dan kesehatan dengan mengatur makanannya. Gak heran, di usia 56 th pun si Ibu tetap terlihat cantik dan menarik untuk ukuran perempuan seusianya.

Banyak hal yang bisa diambil pelajaran dari si Ibu. Smoga hal-hal positif itu bisa menular padaku yang masih suka berantakan (gak matching) dalam berpakaian atau yang masih menjadi pemakan semua (yang penting halal dan enak, heehe..) Intinya mungkin belajar untuk bisa mengendalikan diri seperti si Ibu serta membedakan antara keinginan dan kebutuhan (termasuk dalam hal makanan).

Selamat ya, bu. Smoga bisa menjalani masa purnabaktinya dengan penuh kebahagiaan, amiin. ( hiks... sedih juga liat si Ibu menitikkan airmata pas menyampaikan kesan dan pesan tadi).




Safiamita

ini dia, ikan lumba-lumbanya. ada dua ekor.
Safiamita

Sabtu kemarin hari terakhir Nabila jalanin terapi alerginya. Yang difoto itu alatnya.

Safiamita
Apa yang membuat seseorang terlihat lebih muda atau lebih tua dari usia yang sebenarnya?
Apakah bisa terlihat lebih muda karena punya banyak uang? Karena suka bercanda? Atau menjalani hidupnya dengan easy going? Atau bisakah menjadi lebih tua dari umurnya karena gak punya uang, makan aja susah? Terlalu serius menghadapi hidup? jarang senyum? Tidak pernah merawat diri?
Gak tau deh. Sekedar membandingkan kepala kantor ku dengan pak pos yang setiap hari mengantarkan surat ke kantor… lahir di tahun yang sama, tapi ku pikir usia pak pos udah 50 th ternyata masih di angka 45. Klo Kepala kantorku sih , memang kelihatan masih muda dan fresh diusianya sekarang. Barusan Tanya ama CS nya kantor, perkiraanku si bapak pasti usianya 50 th ke atas.. tapi ternyata, baru 43 th. Yaaa…. Yang terlihat ternyata tidak menampakkan yang sebenarnya( usianya, maksudnyaaa).
Sebenarnya buat apa dibahas ya? Hehe.. Ya, siapa tau aja aku bisa mengikuti resep orang2 yang awet muda. Seperti suami tercinta yang tahun ini genap berusia 39 tahun, tapi seakan-akan penampakannya mentok diusia 35 th. (kan lumayan, awet muda 4 th dari usia yang sebenarnya). Diumurku yang bentar lagi menginjak usia 28 th, tetep pingin juga terlihat muda, ciee.. (kyknya emang masih muda ya? kan blm 30? :)
Ya, tetap aja perjalanan waktu gak bisa dilawan, dulu ada temen yang pernah bilang bahwa kita tidak mungkin bisa merubah waktu tapi waktu bisa merubah kita. Sudah sunnatullah dan menjadi pertanda juga buat kita bahwa gak ada yang kekal di dunia. Allah mengingatkan kita lewat rambut yang mulai memutih, kulit yang mulai keriput dan badan yang tak lagi kekar bahwa sebentar lagi kita akan di panggil kembali, jadi harus siap2. Klo aku sendiri sih, tidak pernah berpikir akan berumur panjang, (tapi bekalpun kayaknya belum banyak untuk menghadap-Nya). Selalu berusaha mempersiapkan diri aja, kapan pun dipanggil oleh-Nya. Jadi doanya selalu tetep minta panjang umur biar bisa mengumpulkan bekal lebih banyak dan minta dipanggil saat diri ini sedang berada dalam ridho-Nya, amiin.
Safiamita
Ada dua kisah berbeda yang aku dengar tentang cinta. Kisah pertama : Ada teman (pasangan muda) yang ingin bercerai, katanya sudah tidak cocok. klo kata sang suami sih, istrinya tidak patuh, tapi saat sang istri sudah mau mengalah, sang suami tidak mau memberi kesempatan pada istri yang ingin berubah. Padahal mereka sudah punya 2 orang anak. menikah dulu pun atas pilihan sendiri dan atas nama cinta pula. Sekarang udah beneran cerai deh. (hiks, kenapa jadi sedih ya? hemh.. mikirin anak2nya aja sih, keluarganya jadi gak utuh lagi).
Kemana lenyapnya cinta itu ya? termakan waktu kah? atau mungkin termakan ego? tidak bisakah anak menjadi pelekat kembali cinta itu? apakah cukup hanya cinta yang jadi pondasi dalam menikah dan berumah tangga? Lalu dimana posisi anak, orang tua dan keluarga besar? cukupkah hanya bicara tentang sang suami dan sang istri?
Kisah kedua : ada seorang teman yang baru menikah sebulan... sedang hangat-hangatnya. tiba-tiba sang istri harus dipanggil oleh Yang Maha Kuasa lewat kecelakaan lalu lintas yang mendadak. Sang suami shock, tidak siap kehilangan belahan jiwa begitu cepat... tak berapa lama kemudian menyusul istrinya kembali kepangkuan Ilahi dengan cara menghilangkan nyawanya sendiri. Sebesar itukah cintanya pada sang istri sehingga harus melebihi cintanya pada sang Khalik? Mungkin juga ada rasa bersalah yang menghinggapi sehingga menghilangkan akal sehatnya.. (smoga Allah SWT mengampuninya dan berkenan mempertemukan beliau dengan belahan jiwanya lagi, amiinn. )
Itulah dunia, klo dipikirin jadi bingung sendiri....
Baru-baru ini juga membaca tulisan Asma Nadia tentang catatan hati seorang istri. ada beberapa yang menarik buatku. Yang pertama tentang poligami...
Apa yang dicari seorang laki-laki dalam melakukan poligami? kebahagiaankah? apakah ada jaminan akan mendapatkan itu? sedangkan sudah ada kepastian yang lain, yaitu luka permanen di hati istri pertama dan anak-anaknya karena sang suami dan sang ayah menikah lagi? bisakah berbahagia sementara ada orang lain yang terluka?
Yang kedua, ada seorang suami yang menikah dengan istrinya lewat taaruf, setelah punya 4 orang anak, masih berkata bahwa dia tidak pernah mencintai istrinya hanya karena istrinya tidak cantik !!!!! (please deh pak !! )
Satu hal yang masih positif, dia mengesampingkan perasaannya dan tetap bertanggung jawab penuh pada istri dan anak-anaknya. Tapi bukankah itu hanya jadi menyiksa diri sendiri karena masalah perasaan yang sebenarnya masih bisa diubah sesuai dengan kemauan kita sendiri? tidak bisakah kecantikan akhlak sang istri menggantikan kekurangan fisik istrinya? apa mau punya istri cantik secantik bidadari tapi suka selingkuh, cantik tapi gak bisa ngurus rumah tangga dan anak-anak, cantik tapi tidak patuh pada suami? Menurutku perasaan cinta itu bisa diciptakan sepanjang kita mau berusaha dan punya kemauan. Kenapa harus menyiksa diri sendiri ? Lihatlah jerih payah istri yang mengurus rumah tangga, mendidik anak, memasak, melayani suami.. tak cukupkah yang dilakukan oleh seorang istri sholihat untuk membuat suaminya jatuh hati? Seperti yang dituliskan dalam ceritanya kang Abik dalam pudarnya pesona cleopatra. harusnya si suami baca itu tuh, jadi terlihat betapa berharganya seorang istri sholihat. (kenapa jadi emosi ya? hehe.. santai, buu.. ) Udah ah, ntar jadi tambah terbawa emosi, gak objektif lagi dalam menilai..eh menulis.
Safiamita


Ini dia ikan gabus yang jadi anugerah buatku (musibah buat mereka ya?) Pas nyampe rumah, yang satu masih hidup, yang satu udah tewas. Ikan yang hidup pinginnya tak pelihara dikolam aja, tapi kata suami, ntar dari pada lompat trus menghilang entah kemana rimbanya, mending di makan ajah. Akhirnya setuju lah dengan argumen suami. dan setelah itu...

Ikannya udah menjelma jadi pempek dan ikan goreng.

Sedikit mau cerita ah, klo di palembang ikan gabus tuh digemari banget. termasuk ikan yang lumayan mahal harganya. klo mau lebaran nih, harganya bisa jadi Rp. 60.000/kg. mahal kan? soalnya bahan baku utama buat bikin pempek di Palembang.

Kirain hanya ada di tanah sumatra dan kalimantan. eh, tenyata ada juga ditanah jawa walaupun jarang dan gak begitu terkenal. orang jawa nyebutnya "iwak kutok". Harganya lebih murah dari palembang. Di surabaya hanya Rp. 24.000/ kg. di semarang, klo di pasar sekitar Rp. 25000-30000/kg. Nah, ikan yang di foto ini ( yang nemu di jalan off roadnya pantai Maron kemarin) harganya cuma Rp. 18.000/ kg. ( kenapa aku gak kulakan aja yah? hee..) Berat ikannya, yang satu sekitar 2 kg, yang satu sekitar 1.5 kg. jadi totalnya 3.5 kg. manttapp... buat orang palembang kayak diriku, serasa menemukan harta karun di tanah rantau, ciee.. (udah mulai berlebihan, kayaknya..)

Ya, gitu deh sedikit cerita tentang ikan gabus. Segala Puji untuk Dia Yang Telah Menciptakan ikan gabus buat kita.

Safiamita

Alkisah, semua berawal dari keinginan si kecil-kecil buat liat pantai di semarang. Setelah tanya2 ama temen2 yang lama di semarang, terpilih lah pantai Maron untuk coba dikunjungi. Karena letaknya disamping bandara persis, dalam bayangan kita2 harusnya fasilitas jalan, dll nya udah baik dong. Masuknya aja lewat gerbang Bandara. Tapi setelah masuk ke jalan menuju pantainya.. hiks.. ternyata jalannya masih jalan tanah, belum di aspal dengan panjang hampir 3 kilo. Secara, kita kan bawa sedan di jalan off road gituu.. yang ada dijalan ketar ketir aja, nyampe gak yaa karena udah gak bisa muter balik juga.
Alhamdulillah, nyampe juga ke pantai nya. Lumayan lah, anak-anak bisa mandi dan maen pasir. selesai dari sana tepat jam 12 siang, pulangnya (di jalan Off Road itu) ada yang jual ikan, kayaknya abis panen dari tambak. berhentilah kita. ternyata, jual ikan gabus. Beli dua ekor yang gede2, berat totalnya 3,5 kg. Wah, makan besar nih.. bisa bikin pindang, bikin pempek.. Asyiik.. !!
SubhanAllah, Ternyata memang selalu ada hikmah dibalik setiap kejadian.
Safiamita

Hemh.. Kali ini pingin cerita tentang dua lelaki yang berperan penting dalam hidupku. Yang pertama tentu saja lelaki yang berperan mengantarkan aku lahir ke dunia ini, ( Ayah tercinta maksudnya ). Lelaki yang kedua adalah lelaki yang mengambil tanggung jawab dan amanah atas diriku dari ayah, ketika umurku belum genap 22 tahun, (kali ini suamiku yang aku maksud). Dua sosok yang sangat bertanggung jawab pada keluarganya meskipun punya karakter yang bertolak belakang dalam menghadapi kehidupan.
Ayah itu orangnya sangat perhatian dan cenderung memanjakan anak-anaknya. Hampir semua keinginan anak-anaknya yang bisa beliau penuhi, akan dipenuhinya. Ketika kecil, seringnya sembunyi-sembunyi beliau memberi uang jajan lebih kepada kami, karena tau klo kami sudah diberi ibu uang jajan. Ayah juga gak pernah sungkan untuk menyuapi kami makan. Tiap pulang kerja dari luar kota (ayah dulu tugasnya selalu diluar kota) pasti ngajak jalan-jalan trus ke restoran, makan yang enak. Itu sekelumit cerita tentang kebaikan ayah, tapi intinya dia membesarkan kami dengan kasih sayang, perhatian dan kemanjaan yang berlimpah. Bahkan sampai sekarang pun semua itu tak ada yang berubah, hanya diwujudkannya dalam format yang berbeda karena anak-anaknya sekarang udah pada gede. Karena itulah aku pun selalu memimpikan pria yang akan mendampingiku harus seperti ayah. Tapi entah kenapa yaa.. kok malah dapat suami yang kepribadiannya bertolak belakang dengan ayah ? ( sudah jodohnya begitu, mungkin.. )
Sosok yang cenderung memakai perasaan dalam berpikir itu tergantikan dengan sosok yang mendasarkan logika dalam setiap langkah yang diambilnya. Suamiku menginginkan istrinya menjadi sosok yang mandiri dan tidak manja.. Sulitnya menerima itu diawal pernikahan karena sudah 22 tahun hidup dengan suasana yang berbeda. Tapi kemudian menyadari bahwa semua untuk kebaikan diriku juga. Hal itu terbukti, sekarang pun dituntut untuk hidup mandiri karena keadaan yang memaksa sehingga harus hidup berbeda kota dengan suami. Membuat dia tak bisa setiap saat berada di samping anak-anak dan istrinya, sehingga aku harus mengurus semuanya sendiri.
Aku sangat berterima kasih pada dua lelaki yang telah mewarna dalam hidupku ini. Maunya sih, ada satu lagi lelaki lagi yang bisa mewarnai hidupku (anak maksudnya), tapi belum terwujud karena sampai sekarang baru dipercaya mengurus tiga orang putri, putranya kapaaan yaaa?
Lewat tulisan ini pun, kuucapkan selamat ulang tahun untuk ayah dan suami tercinta yang bentar lagi akan berulang tahun (kebetulan ultahnya di hari yang sama, tanggal 6 Juni), Semoga Allah berkenan meridhoi kebersamaan kita di dunia dan mempertemukan kita kembali di surga-Nya nanti, amiin..
Safiamita



Akhirnya, setelah setahun di semarang bisa juga melihat lautnya semarang walau tetap bukan laut lepasnya. Kemarin jalan-jalan ke kampung laut sama anak-anak dan suami tercinta. Makan, lesehan di pondok di atas air, bikin betaah bangeet. Air dimana-mana.. Nyaman deh, pokoknya.
Related Posts with Thumbnails

Galeri