Safiamita
Baru nemu foto2 ini. Pas ke pontianak beberapa bulan yang lalu kita gak melewatkan buat nyicipin buah durian. Di sepanjang jalan teuku umar Pontianak, kita bisa menemukan para penjual durian. Harganya bervariasi, mulai dari Rp. 5.000 - 30.000-an. Ukuran buahnya kecil2 tapi isinya padat alias banyak. Daging buahnya juga lumayan tebal. Enak lah pokoknya :)





Safiamita
Sebenarnya sudah dari setahun lalu berpikir untuk mulai belajar berinvestasi reksadana. Walau hal itu adalah hal yang asing dan belum di kenal seperti mengenal kebun emas atau gadai emas. 
Tapi semua kan tetap butuh langkah pertama, klo gak mulai melangkah mana bisa tau... 
Akhirnya minggu lalu nekat juga buat mencoba, setelah malam sebelumnya begadang sampe jam 12 malam buat browsing mengumpulkan informasi tentang reksadana dalam rangka menguatkan tekad untuk memulai langkah pertama ini. Setelah banyak baca, menjadi lebih tertarik lagi karena ternyata untuk mulai invest , kita hanya butuh 100 rb perbulan. Apa lagi bisa auto debit dari rekening bank yang kita punya. Secara, kita adalah orang yang sangat cinta kepraktisan. Males banget klo harus bolak balik ke suatu tempat untuk urusan yg sama. Nah, setauku, yang punya program auto invest reksadana ini ada 2 bank, yaitu bank mandiri dan bank commonwealth. Bedanya, klo mandiri, ketika kita buka pertama dan kita mau beli lagi reksadana yang sudah kita pilih (top up) sepertinya kita tetap harus ke bank nya juga buat beli, klo Commonwealth, atas reksadana yang udah kita auto invest, kita bisa beli (top up) lewat internet banking. Asyik kan? semua serba mudah dan praktis.
Jadilah langkah pertama kita ke bank mandiri dulu karena udah punya tabungan disana,  jadi kan harusnya gak repot harus buka tabungan lagi. Tapi kemarin antrian bank mandiri ruameee banget deh. Gak betah disana, akhirnya meluncur ke bank commonweath walau pun harus mencari2 dulu alamatnya dimana, dan akhirnya ketemu juga. Di Jl. Gajah Mada No. 112A, Semarang Jawa Tengah Phone: (024) 3541106. Fax : (024) 354 5832, tepatnya di depan Restoran Super Penyet. Hadeeh.. padahal saban hari lewat situ klo mau berangkat ke kantor, tapi gak penah merhatiin klo ada bank commonweatlh disitu. 
Nah, Syarat untuk dapat berselancar di dunia reksadana ini adalah dana, KTP dan NPWP asli, bukan fotokopi. Setelah diverifikasi sama petugas bank nanti baru difotokopi sama mereka, karena katanya mbak cust. service di commonwealth, NPWP adalah syarat mutlak dari Bapepam untuk bisa memasuki dunia reksadana.  Klo udah punya itu, bisa deh daftar trus ikut program auto investnya. Kemarin saya langsung pilih pasar saham, yang high return high risk. Aku pikir, nothing to lose lah dengan uang 100 ribu per bulan. Gak akan sampai mengganggu keuangan keluarga, lagian niat invest di reksadana ini untuk jangka panjang, bukan untuk spekulasi jangka pendek. Reksadana yang diambil pun tentu saja yang syariah aja, biar lebih tenang. 
Sekarang, tiap bulan tinggal tranfer aja ke bank commwealthnya untuk auto invest itu. Smoga bisa segera top up buat nambah2 tabungan deh, aamiin...

Update :
ini sy sertakan juga klo ada yang pingin hitung2an yang sesuai dengan tujuan kita dalam memilih reksadana. Ada web yang menarik. http://tujuanloapa.qmfinancial.com/ disini kita bisa menghitung, berapa yang kira2 kita butuhkan dan berapa yang perlu kita siapkan untuk : dana darurat, dana pendidikan, dana pensiun dan proteksi yang bisa kita siapkan salah satunya dengan memilih produk reksadana.
Safiamita
Sebel banget rasanya klo ketemu dengan orang yang mau menang sendiri, selalu saja menyalahkan orang lain. Pasti selalu punya cara untuk menimpakan kesalahan ke orang lain.
Coba deh sekali-sekali belajar  introspeksi diri. Mulailah sebuah pemikiran bahwa jangan-jangan itu salahku ya..., bukan orang lain. 
Kenapa harus menyalahkan orang diluar diri kita terus atas apa yang terjadi pada kita atau di sekitar kita? Kenapa yakin sekali kalau terjadi sebuah kesalahan,  kita gak punya andil disitu ?
Andai saja mau berkaca diri sedikit saja, pasti banyak kekurangan yang terlihat.. kalau sudah bisa melihat kekurangan diri sendiri, masa gak mau diperbaiki? 
Sayangnya.. karena selalu merasa benar, jadi selalu ada argumen untuk menimpakan salah ke orang lain agar diri sendiri terhindar dari masalah. Tapi, apa dengan begitu hidup bisa jadi tenang? 
Bukankah kita menuai apa yang kita tanam? 
Tuhan gak mungkin keliru menimpakan hukuman pada orang yg gak salah... 
hanya karena kita merasa benar lalu apakah hukuman itu lantas pindah ke orang lain? 
Menurutku, orang yang mau menang sendiri, tukang mengadu, suka menimpakan kesalahan pada orang lain itu adalah orang yang terus hidup dimasa kanak2, tidak pernah mau belajar untuk menjadi dewasa dan bertanggung jawab atas semua yang telah dilakukan. 
Sekalipun menjadi tua adalah keniscayaan tapi menjadi pribadi yang dewasa adalah benar-benar sebuah pilihan. Demikian lah kira-kira apa yang sedang terlintas di pikiran.
Didedikasikan khusus untuk pembelajaran diri sendiri.
Safiamita
Kalimat itu seriing sekali terlontar dulu ketika kesal dengan orang lain, yang rasa-rasanya kita sudah bersikap baik pada mereka tapi mendapatkan feedback yang tidak baik....
Sang Suami lah yang selalu mengingatkan, "Dengan berkata begitu, itulah yang menjadi "kurang baiknya" dirimu... Mengungkit-ungkit kebaikan yang telah diberikan pada orang lain hanya melunturkan pahala dari kebaikan yang telah kita lakukan. Bukankan kita jadi rugi 2 kali? sudah mendapatkan perlakuan yang tidak baik, pahala atas kebaikan yang sudah dilakukan pun melayang. Itu menandakan bahwa kita kurang ikhlas dalam melakukan kebaikan." 
Kalau dulu... semua kata2 nya pasti ku bantah dengan argumen, "wajar kan sebagai manusia biasa kita kesal karena perlakuan yang gak baik dari orang lain?" 
tapi sekarang... setelah umur bertambah.. banyak yang sudah dialami... ketika melihat orang lain yang bersikap seperti aku... lalu berkata " coba, kurang baik apa aku?" sambil mengungkit2 perbuatan baiknya pada orang lain...
Aku jadi merasa kasihan... karena sudah capek2 berbuat baik malah gak dapat apa2....
Sekarang aku sepakat dengan Sang Suami...
Ikhlaskan saja lah...
Jangan berpikir kita sudah baik atau paling baik...
Amal kebaikan toh gak akan tertukar. 
Jangan mengharap pada makhluk, berharap pada Sang Pencipta nya saja
Karena sekali nya berharap pada manusia nya, siap2 kecewa yang diterima.

Safiamita


Selamat hari lahir sayang... kakak udah 9 tahun sekarang. Udah tambah gede.. tambah tinggi.. tambah; pinter.. smoga juga tambah sholihat dan selalu sayang sama ayah bunda dan adik2 ya,  Aamiin...
Safiamita
Label: 0 komentar | | edit post
Safiamita

Anak bujang nya Ayah yang satu ini udah tambah pinter... gak boleh liat spidol punya kakaknya, pasti langsung latihan menggambar. Kali ini media nya adalah lemari es alias kulkas dan ternyata, setelah coba di hapus, spidolnya masih menyisakan warna. Maaf ya Ayah... Kulkasnya jadi berwarna :) 
Safiamita


Bulan lalu si kakak diajak lagi buat lomba kaligrafi sama TPA nya. Alhamdulillah dapet juara 2 lagi. Selamat ya kak. Kakak semangat banget klo bisa dapet piala.
Related Posts with Thumbnails

Galeri