Safiamita

Saya sejak dulu berusaha untuk tidak membanding2 kan anak2, terutama yang nomor 1, 2 dan 3 karena menurut saya mereka punya warna yang berbeda, mereka punya kepribadian masing2 yang gak sama. Ibu saya selalu bilang, klo anakmu sama semua, enak di kamu dong, gak repot lagi.

Si kakak, saya akui kecerdasannya, dia cepet banget nangkap klo soal akademis. Saya gak perlu khawatir dari sisi akademis, tapi klo dari sisi emosionalnya, pergaulannya, itulah yang saya pantau. Ya, betul kata pepatah, buah gak jatuh jauh dari pohonnya. Si kakak mungkin bisa dibilang punya kepribadian yang 11-12 sama emaknya, pdhl sy dulu doanya smoga anak2 punya kepribadian kyk bapaknya aja, biar memperbaiki keturunan. :)
Klo liat sifatnya si kakak itu, saya seperti bercermin.
Si kakak punya percaya diri yang tinggi, sifat yang keras, mau nya sendiri, egois tinggi dan ceroboh, mau cepatnya aja.
Kalau punya kesempatan ketemu dengan wali kelasnya seperti hari ini, yg saya tanyakan bukan nilai akademis nya karena si kakak langganan rangking 5 besar dari kelas satu dulu. Sy pasti bertanya gimana si kakak di kelas dengan teman2nya? Ada masalah gak dengan pergaulannya? Sikap nya yang egois kadang tanpa sadar membuat dirinya ingin menonjol. Tiap guru kelasnya punya pendapat yang ada beda. Dulu kelas satu bilangnya si kakak kurang teliti, klo ujian selalu maunya selesai nomor satu. Ketika beranjak ke kelas yang paling tinggi, gurunya bilang, sifat egoisnya agak kelihatan dan agak pemarah..
Tentang marah ini, saya yang harus introspeksi diri....
Saya memang gampang marah, kalau suami lebih banyak sabar. Sekarang, saya berusaha gak marah dengan diam. Lumayan berasa efeknya untuk anak2.
Saya tidak membela diri, tapi terus terang, saya dibesarkan oleh seorang ibu yang juga kurang lebih sama seperti saya sifatnya, dan ibu dibesarkan oleh orang tua yang kurang lebih sifatnya sama seperti Ibu. Nyai dan yai ( kakek dan nenek) dari sebelah ibu, terutama kakek, galak dan tegas.
Saya berusaha sifat ini gak turun ke anak2, belum terlambat untuk introspeksi dan memperbaiki diri.
Ketika kelas 6 ini gurunya bilang agak judes sama temennya, tapi overall masih baik, si kakak bisa berbaur dengan teman2nya dan gak ada masalah dalam pergaulan. Alhamdulillah....

Beda lagi sama si mbak yang nomor dua. Yang nomor dua ini sepertinya punya pribadi yang 180 derajat berbeda dengan si kakak. Dia cenderung kurang punya percaya diri, memilih mengekor apa yg dikerjakan sama si kakak, susah untuk mengambil keputusan sendiri, klo si kakak a, dia ikut a, klo si kakak pilih b, dia ikut b. Untungnya si kakak cukup qualified untuk menjadi panutan adik2 nya. Untuk nilai akademis, si mbak ini berada di 10 besar terus tp gak pernah sampai rangking 1. Mungkin dari akademis dia dibawah si kakak, tapi dari sisi emosionalnya patut diacungi jempol. Klo si adek ini tipe penurut, perhatian dgn orang lain dan suka membantu. Klo kita butuh bantuan dirumah, nama si mbak lah yg pertama kali disebut karena dia yang paling ringan tangan mau membantu. Si bungsu juga paling akrab dengan si mbak, karena si mbak ini sabar dan mau meladeni semua keinginan si bungsu dengan sabar. Cuma si mbak ini agak ceriwis jadi komentar guru-gurunya sama dari tk sampai kelas 4 ini, si mbak suka ngobrol di kelas. Termasuk ketika sedang belajar.

Nah, yang nomor 3 si teteh beda lagi. Ini bocah perpaduan sempurna antara yang nomor 1 dan 2. Si teteh juga di sekolah langganan rangking 3 besar. Emosionalnya juga jempol. Percaya dirinya bagus, jauh dari kata egois, dan pergaulan sama temen2 nya baik. ketika kelas 1 sering membantu temennya belajar di kelas tanpa disuruh gurunya pun dia mau membantu. Kelas 2 ini juga begitu, tadi gurunya cerita klo ada temennya yg masih belum lancar membaca, si teteh klo sudah selesai mengerjakan tugas di kelas, dia membantu membacakan tugas untuk temannya itu.

Alhamdulillah....
Mereka adalah bunga dengan jenis yang berbeda.
Setiap bunga adalah indah walaupun bukan dari satu jenis yang sama.
Biarlah mereka mekar dengan sempurna sesuai dengan takdirnya.
Kami sebagai orang tua hanya menjaga, merawat, memupuk dan membantu mereka agar dapat mekar dengan sempurna.
Smoga nanti bisa menjadi insan2 yang bermanfaat bagi Agamanya dan bagi orang lain, aamiin...

Safiamita

Do I know if life is hard?
Dulu ada temen kantor yang bilang saya tidak menghadapi hidup yang berat sehingga kalau memutuskan suatu masalah cenderung berpikiran pendek.
Ah, apa iya ya?
Mungkin hanya karena tipe orang aja yg beda, atau jalan pemikiran yg gak sama.

Tp sepertinya sekarang saya mulai menyadari, mungkin dibandingkan orang lain, hidup yang saya jalani ini lebih mudah.
Saya dibesarkan di keluarga sederhana, ibu seorang guru dan ayah pegawai swasta. Karena anaknya cuma dua, dari kecil kami gak pernah kekurangan apa2. Dari sisi ekonomi, semua baik-baik saja. Dari sisi akademis sekolah pun baik-baik saya, hampir selalu masuk 3 besar ketika SD. Yang saya rasakan agak sulit itu ketika sma ketika ayah berhenti bekerja. Ibu agak sulit mengatur keuangan keluarga sehingga saya harus lebih membatasi diri termasuk untuk mengikuti kegiatan2 diluar sekolah seperti gak bisa ikut bimbel kayak temen2 karena keterbatasan dana tp gak apa2 juga, dengan belajar sendiri alhamdulillah bisa masuk STAN dan akuntansi univ sriwijaya. Dulu pun, saya dipaksa ibu untuk milih stan yg program d1 dipalembang aja, pdhl sy pinginnya sekolah di stan jkt yg d3, tapi kata ibu, beliau gak punya uang klo harus membiayai kos dan makan saya di jkt. Ahkirnya Saya pilih stan d1 juga biar bisa langsung kerja jadi gak nyusahin orang tua. Disaat teman2 masih berjuang di kampus, saya sudah merasakan dunia kerja.
Saya baru sadar kalau nyari kerja itu susah ya saat ini. Ada suami si mbak yg bantu .di rumah, kerjanya jadi buruh pasir di solo trus ikut pindah kesini, ternyata nyari kerja itu susah ya.. Bahkan untuk kerjaan kasar seperti buruh bangunan pun kalau orang gak kenal, gak mau menerima.

Ahhirnya ternyata saya yang harus banyak bersyukur, Allah selalu memberi kemudahan dalam hidup saya.
Disetiap kesusahan yang saya alami, saya berusaha hanya menggantungkan harapan pada Allah saja..
Smoga sampai akhir hayat bisa menjaga itu, aamiin...

Ada prinsip yang saya yakini selama ini, saya berusaha gak mengganggu hidup orang lain, berusaha tidak merepotkan hidup orang lain, dan berusaha membantu sebisa saya, sekecil apapun yang saya bisa karena saya yakin keburukan/kebaikan yang kita lakukan akan kembali ke diri kita sendiri.

Setelah melakukan hal itu saya merasakan hal yang sepertinya keajaiban, bantuan datang dari mana pun saat kita butuh.
Seperti misalnya tiba2 mobil mogok di lampu merah karena air radiator habis, ada bapak2 supir yang mau bantu dorong mobilnya ke tepi jalan, membantu mengisikan air radiatornya sampai mesin mobilnya bisa nyala lagi dan membantu dengan ikhlas, menolak ketika mau diberi uang.
Atau ketika sedang mengerjakan tesis sekarang ini, disaat mentok udah gak bisa mikir, ada aja pertolongan yang datang bahkan dari orang2 yang saya kenal hanya sepintas lalu tapi mau membantu dengan sepenuh hati.
Alhamdulillah, smoga Allah membalasnya dengan kebaikan yang berlimpah, aamiin...

Kemarin ketika belanja di bandeng juwana, hp ketinggalan di counter pengiriman barangnya. Bandeng juwana itu di jalan pandanaran. Itu hp udah saya tinggal belanja, saya tinggal ke jne kyai saleh trus baru inget klo hp nya ilang, akhirnya dengan panik balik lagi. Mungkin sudah 30 menit lebih sy tinggalkan hp nya. Alhamdulillah ketika balik lagi, itu hp masih ditempatnya...
Saya semakin mengerti konsep rejeki dan bukan rejeki. Karena Allah masih mentakdirkan hp itu jadi rejeki saya, alhamdulillah masih ada ditempatnya.

Yang paling saya syukuri adalah punya keluarga yang utuh. Orang tua yang sehat, suami yang baik dan bisa menjadi imam yang baik untuk kami, anak2 sholih/sholihat yang sehat, sempurna jasmani dan rohani.
Apalagi yang saya inginkan dari hidup ini ketika Allah sudah memberikan lebih dari yang saya harapkan?
Saya hanya ingin menjalani hidup ini dengan baik, dan kalau bisa, dapat bermanfaat bagi orang lain.

Dan if life is hard, yes it is hard. Tapi semua itu juga tergantung bagaimana cara yg kita pilih untuk menjalani hidup.
Allah juga maha tahu kapasitas masing2 umatnya, dan janji Nya adalah, kita gak akan diberikan cobaan melebihi kemampuan kita. Percayalah setelah ada kesusahan pasti ada kemudahan dan Allah adalah sebaik- baik penolong dan pelindung. Apapun yang kita hadapi, kembalikan saja pada yang berkuasa diatas segalanya.

Safiamita
Safiamita
Safiamita
Safiamita

Wah, tumben nih anak bujang mau bantuin kakeknya cuci motor. Pake topi segala. Cuci yang bersih ya, dek :)

Safiamita

Selamat hari lahir ya mbak bila. Smoga panjang umur, tambah gede, tambah pinter, tambah sholihat, aamiin...

Safiamita

Setiap episode hidup pasti ada hikmah yang bisa di ambil, seperti sekarang ketika harus menyebar kuesioner penelitian....

Untuk mencari responden sekedar piloting ternyata butuh banyak teman.

Sebenarnya saya lebih suka data sekunder aja, gak ribet, apa adanya itu data tinggal di olah. Tp apa daya, karena penelitian ini membutuhkan data primer melalui penyebaran kuesioner, jadi lah saya harus berhadapan dengan orang banyak.

Piloting pertama, alhamdulillah... Ada banyak teman yang mau mengisi. Piloting kedua ini, seakan semua melempem, no reaction pas saya minta tolong isi kuesioner di forum online. Padahal itu grup isinya 200 orang.
Mungkin mereka bosen ya, dimintain tolong mulu...
Akhirnya harus mencari responden dari grup online yang lain, biar kebutuhan jumlah responden tercukupi. Alhamdulillah, lumayan lah... Masih ada teman2 yang bersedia mengisi.

Hikmahnya adalah, saya harus lebih banyak menolong orang lain setelah ini, untuk membayar kebaikan orang2 yang telah menolong saya dan agar dimudahkan lagi untuk mendapatkan bantuan di masa depan.

Dulu waktu masih dikantor, ada banyak juga mahasiswa yang mengajukan permohonan untuk riset, tapi kebanyakan ditolak oleh atasan, klo saya sih terima2 aja walaupun memang jadi menambah kerjaan karena harus menyebarkannya ke pegawai yang lain tapi saya mencoba membayangkan kalau berada di posisi mereka... Sedang sangat butuh tempat penelitian, tapi ditolak2...
Ya.. Mungkin memang butuh perjuangan, seperti saya sekarang.
Tapi gpp, dijalanin aja, nanti juga lewat.
Smoga yg cemberut waktu saya sodorkan kuesioner, suatu saat bisa merasakan juga butuh bantuan orang lain untuk mengisi kuesionernya ketika penelitian dan semoga orang yang dimintain bantuan itu gak cemberut. :)

Safiamita

Saya kadang sering terharu dengan bantuan yang datangnya tiba tiba disaat kita sangat membutuhkannya...
Banyak mengalami hal itu juga dalam proses bikin tesis ini...
Menemukan orang2 yang mau mengulurkan tangan untuk membantu padahal gak kenal dekat dengan kita.
Alhamdulillah.. Itu juga bentuk pertolongan dari Allah.
Smoga tesis ini bisa segera selesai.
Sekarang masih ditahap minta izin ke kantor pusat djp dan kpp LTO satu yang rencananya mau jadi tempat penelitian.
Besok rencana mau ngirim suratnya.
Sudah ada temen yg bersedia untuk dititipi suratnya dan mengantarkan langsung ke p2 humas.
Smoga dimudahkan dan prosesnya tidak terlalu lama, aamiin..

Safiamita


Beberapa waktu yang lalu, saya mengantar si kakak yang mau ujian kenaikan tingkat taekwondo. Karena itu se semarang, jadi dipusatkan di gor undip atas. Secara blm pernah tau itu letak gor dimana, akhirnya berangkatlah lebih pagi. Jam 6 kurang udah meluncur dari rumah. Sampai disana, ketemu tempatnya, itu mobil gak ada masalah, tapi tiba-tiba ketika akan parkir, mesinnya mati trus gak mau distarter lagi...
Padahal kita cuma berdua, untungnya ada tukang parkirnya disitu jadi minta tolong mobilnya didorong ke pinggir biar gak menghalangi jalan.
Bingunglah, ini mobil mau diapain, secara masih pagi juga, blm ada bengkel yang buka dan itu gor undip letaknya jauh dari mana2.

Pas kita buka kap mobil, disitu ada telp nasmoco, nomornya simpati, sedangkan kita nomornya xl.
Masalahnya ini pulsa tinggal berapa ribu, blm sempet ngomong apa2 klo nelp ke nomor itu, pulsanya sudah habis.
Yaa... Mari kita mikir buat nyelesain masalahnya.

Akhirnya telp adek dirumah, minta tolong buat pergi ke bengkel carfix deket rumah, nanti klo sudah jam setengah 8, karena bengkelnya buka jam segitu sekalian minta dia buat jemput kita di gor undipnya.

What can i do without u, sist?

Sekitar jam 8 an, si adek telp pas udah nyampe di bengkelnya, ngobrol sama teknisinya dulu ttg kronologis mogoknya, trus janjinya nanti jam 9 an mau berangkat ke lokasi kita mogok.
Ya, tinggal nunggu aja berarti.

Abis kakak selesai ujian, kita duduk aja dipinggir jalan sambil nunggu si adek sampe buat jemput kita sama nunggu orang bengkelnya datang.

Jam 9 orang bengkelnya datang, ternyata masalahnya di aki mobilnya. Tapi dia juga bilang, olinya keliatañnya juga bocor.
Ah, terserah ajalah...
Silahkan bawa mobilnya ke bengkel buat dibenerin semua yang rusak, saya mah yang penting mobilnya gak mogok lagi.

Akhirnya itu mobil nginap 3 hari di bengkel dengan biaya hampir 4 juta.
Ya, biarlah, saya ikhlas yang penting gak nyusahin lagi. Walaupun sebenernya itu mobil memang jarang nyusahin, kok.

Safiamita

Wow... Rapor mid semester ini agak mengagetkan. Semua turun. Kakak dan alya yang biasanya rangking 1 merosot ke rangking 3, mbak bila ke rangking 7.
Kyknya belajarnya biasa, tapi mungkin teman2 nya yang luar biasa, pada giat belajar semua. Si kakak bahkan kelas 6 ini udah ikut les mata pelajaran tapi kali ini jatuh di nilai bahasa jawa. Ah, klo bahasa jawa, bunda gak bisa nolongin, itu mah tinggal pasrah aja. Bunda jg gak ngerti bahasa jawa soalnya. :)
Gpp lah, baru mid semester ini, smoga nanti di semesteran nilainya bisa lebih bagus lagi, aamiin..

Safiamita

Kakak mita bulan lalu sudah dapat haid pertamanya...
Alhamdulillahnya, temen2 di sekolahnya sudah banyak yang dapat, jadi dia udah gak terlalu kaget apalagi di sekolah juga sudah diajarin tentang aqil baligh.
Bunda cuma jelasin beberapa hal tambahan aja.
Terutama karena sekarang sudah aqil baligh, semua perbuatan, pahala atau dosa sudah mulai dihitung dan ditanggung sendiri.
Jadi, sholat harus 5 waktu, gak boleh males2 an lagi.
Aurat pun gak boleh keliatan, walau tiap keluar rumah udah pake kerudung, kadang rambutnya si kakak masih suka keliatan karena lebih panjang dari kerudungnya.
Sepertinya sudah gak ada masalah sih, si kakak udah cukup mengerti dengan fase ini.
Mungkin itu hikmahnya juga sekolah di sdit.
Sekarang udah lumayan, klo subuh dibangunin udah mau langsung bangun, gak pake berantem dulu sama emaknya.
Jadi lebih kalem juga. Sudah lebih kooperatif klo dimintain tolong. Sekali perintah aja udah jalan.
Ya, smoga kakak bisa selalu menjadi lebih baik lagi ya, aamiin...

Safiamita

Komunikasi itu ternyata sangat penting. Salah omong, salah interpretasi, dampaknya besar apalagi kyk skrg yg lagi banyak berhubungan dengan dosen buat bimbingan dan ujian karena dosen juga manusia, punya emosi yang bisa naik turun juga. Klo kita masuk di saat yg gak tepat juga hasilnya gak maksimal...
Tapi yang paling dikhawatirkan adalah membuat mereka jadi tersinggung karena salah pilihan kata atau kata2 yang membuat mereka salah menginterpretasikan maksud kita.
Smoga saya bisa menjaga itu sampe akhir nanti, aamiin...
Sudah hati2 dalam memilih kata2, bicara yg penting2 aja.. Gak usah ngalor ngidul...
Smoga aman sampe akhir ya Allah... Aamiin...

Safiamita

Alhamdulillah....
Berasa mimpi bisa ikut sidang rupt...
Alhamdulillah... Ternyata sudah berlalu...

Hari ini jam 10 tadi, akhirnya sidang juga.
Terharu rasanya, mengingat malam2 panjang gak bisa tidur...
Perasaan bingung, mentok, gak bisa mikir...
Alhamdulillah sudah lewat, tinggal revisi aja. InsyaAllah bisa.

Bahkan, blog ini pun ditinggalkan... Mau nulis disini rasanya gak tega... Karena proposalnya belum jadi.

September kemarin absen nulis disini.
Mabok proposal, hehe....
Berkat pertolongan Allah, bantuan dan doa banyak orang juga, terutama keluarga dan teman2.. Akhirnya semua bisa dilalui dengan baik. Alhamdulillah... Semua karena kuasa Allah...

Safiamita

Sekedar copas.... Entah sumbernya dari mana...
Hanya dapet dari pesan wa...
Tapi rasanya mengena sekali...
For my poor fragile heart...
Yang terlalu sering terjebak dalam prasangka.

Copas dari sini

Berbeda jauh dengan suasana kereta AC pada umumnya, kereta ekonomi non-AC Jabodetabek yang lumayan panas hawa dalamnya. Penumpang saling dempet berdempet. Kebanyakan berdiri. Saling berusaha menyeimbangkan tubuh agar tidak terbawa godaan gerbong yang kadang berguncang.

~
Seorang eksekutif muda, berdiri di antara mereka. Sesak-sesakan dengan penumpang lain. Pakaiannya adalah jas elegan. Keringat terlihat beberapa tetes. Cukup bersih. Setidaknya, beda jelas dengan lainnya.

~
Lalu, ia membuka HP Tablet Androidnya. Besar. Lebih besar tentu dibanding HP umumnya. Ia memang sedang ada chat penting dengan para donatur. Chat tentang dana untuk membantu orang-orang kebanjiran.

~
Semuanya menoleh padanya atau meliriknya. Apa batin mereka?

~
Di pintu, ada seorang pemuda lusuh membatin, 'Huh, pamer dia dengan barangnya. Sudah tahu di kereta Ekonomi.'

Di belakang pemuda lusuh itu, seorang pedagang membatin, 'Mentang-mentang sekali HP nya seperti itu dipamerkan. Sudah tahu di kereta Ekonomi.'

Seorang nenek-nenek membatin, 'Orang muda sekarang, kaya sedikit langsung pamer. Naik kereta Ekonomi, pamer-pameran.'

Seorang emak-emak membatin, 'Mudah-mudahan suami saya ga senorak dia. Norak di kereta Ekonomi bukanlah hal terpuji.'

Seorang gadis ABG membatin, 'Keren sih keren, tapi ga banget deh sama gayanya. Kenapa ga naik kereta AC saja kalau mau pamer begituan?'

Seorang pencopet mengintai, 'Ini penghinaan buat gue. Seenggaknya gue ga bakal nilep barang terang-terangan. Nape ni orang ga naek kereta AC aje si? Pamer segala!'

Seorang pengusaha membatin, 'Sepertinya dia baru kenal 'kaya'. Atau dapat warisan. Hhh...andai dia merasakan jerih pahit saya jadi pengusaha; barang tentu saya tidak akan pamer barang itu di kereta Ekonomi. Kenapa tidak naik AC saja sih?'

Seorang ustadz kampung melirik, 'Andai dia belajar ilmu agama, tentu tidak sesombong itu. Urusan pamer, naiklah ke kereta AC.'

Seorang pelajar SMA membatin, 'Gue tau lo kaya. Tapi plis deh, lo ga perlu pamer gitu kalle' ke gua. Gua tuh ga butuh style elo. Kalo lo emang pengen diakuin, lo bisa out dari sini, terus naik kereta AC. Kalo gitu kan, lo bisa pamer abis. Di sono mah comfort gila. Ill feel gue.'

Seorang tentara membatin, 'Nyali kecil, pamer gede-gedean. Dikira punya saya tak segede itu. Kalau mau belagak pamer, pamer sekalian di kereta AC.'

Seorang penderita busung lapar membatin, 'Orang ini terlalu sombong, ingin pamer di depan rakyat kecil. Padahal kereta untuk orang semacam ini adalah kereta AC, bukan kereta ekonomi yang isinya rakyat kecil.'

Seorang mahasiswa di kampus ternama membatin, 'Gue ga tega orang begini idup. Gue agak heran, ni orang nyawanya berape. Belagu amaat! Pengen banget gue usir biar die naik kereta AC aja.'

~
Si eksekutif muda tersenyum. Ia menyimpan Tabletnya di tas. Pikirannya hanya terfokus pada dana. Ia tersenyum   membatin, 'Alhamdulillah, akhirnya para donatur bersedia membantu semuanya. Alhamdulillah. Ini kabar baik sekali.'

~
Lalu, ia sempatkan melihat kantong bajunya. Secarik tiket kereta Ekonomi di dalamnya.

Ia bergumam, 'Tadi sempat tukaran karcis dengan seorang nenek tua yang mau naik kereta sesak ini. Tidak tega saya. Biarlah dia yang naik kereta AC itu. Mudah-mudahan selamat.'

-Persepsi-

Maha benar firman Allah swt yg mengatakan bahwa "sebagian besar prasangka itu dosa,,,

Sebagian besar prasangka itu dosa. Maka mari jaga prasangka kita.

Jangan mudah terseret putaran pemikiran negatif yang selalu mengerdilkan tindakan orng lain

Have a nice  day...

Safiamita

bulan ini banyak yang menggelar walimatussafar....
di tetangga deket rumah aja udah ada 2 tetangga yang menggelar walimatuasafar yang berarti mereka mau berangkat haji sebentar lagi.

dan ternyata waktu itu berlalu tanpa berasa....
dulu waktu kita daftar diawal tahun 2011 dan dapet nomor porsi untuk berangkat di tahun 2016, rasanya masih lamaaa banget. tapi ternyata sekarang, 2016 itu tinggal tahun depan.

Biasanya klo menghadiri walimatussafar, gak ada perasaan apa2, biasa2 aja. Tapu kemarin ada rasa haru yang muncul...
Mungkin karena kenal baik sama si ibu itu...
Mungkin juga merasa empati karena beliau harus meninggalkan bayi 13 bulan yang masih butuh asi.
Mungkin juga karena sebentar lagi kita juga akan memenuhi panggilan itu...
Meninggalkan 4 bocah dirumah untuk sementara...
Intinya, rasanya campur aduk...

Smoga masih dipanjangkan umur untuk memenuhi panggilan itu...
Smoga nanti dilancarkan..
Smoga nanti juga bisa menjadi haji yang mabrur..
Aamiin....

Safiamita

yaa... sebenernya belum banyak perkembangan yang berarti.
tiap pagi klo mau sekolah pasti pake nangis dulu
masih minta ditungguin
gak mau ikut masuk kelas, cuma main sendiri aja diluar kelas
gak mau ikut makan bersama
cuma mau main bersama aja
gak mau ikut doa masuk sekolah
cuma mau ikut doa mau pulang aja karena dia tau itu udah saatnya mau pulang

positifnya adalah, udah mau membaur sama temen2 nya yang berarti klo dia udah gak phobia lagi sama teman sebaya
udah punya beberapa teman yang dia ingat namanya dan mereka juga ingat nama si adek
hari ini, pertama kali nya dia minta sekolah sendiri tapi tetep gak sekolah juga karena mau nya ditungguin sama tante sedangkan tante nya lagi sibuk mau sidang tesis, ogah dianter sama bunda krn klo sama bunda, cenderung gak mau ngikutin mau nya dia. bunda nya ogah ikut nemenin dia masuk ke kelas, anteng aja dipinggir pagar sekolah nungguinnya, klo si tante kan masih mau nemenin dia masuk kelasnya ikut jadi anak paud lagi, hehe...

ditunggu perkembangan positif berikutnya ya dek....

Safiamita

hari ini nungguin si tante sidang tesis setelah sekian lama gak kelar2... wow... yang nungguin aja berasa banget groginya apalagi yang sidang ya.... sebelum si tante ada mbak2 yg sidang juga, dan alhamdulillah lulus. wajah bahagianya tak terkatakan....
mungkin karena bentar lagi kita juga akan menghadapi hal yang sama jadi groginya berasa juga. hadeeh... kemana pede selama ini yang ada? kemana prinsip 'klo orang lain bisa, aku juga harus bisa'. ampun deh ah...
udah 2 bulan itu proposal tesis dianggurin, gak dikerja2in...
alasannya...
1. gak punya ide mau nulis apa
2. tiap kali buka, yang ada bawaannya grogi dan berakhir gak bisa ngerjain itu proposal
huwaaa... piye iki?
pdhl target agustus ini, proposal udah harus diserahkan ke dosen pembimbing, terserah mau diapain.. tapu udah tanggal 26 agustus, itu proposal gak kunjung jadi...
gimana mau jadi ya? dilirik aja gak, apalagi dikerjain..
rasanya semua optimisme, semua percaya diri dan semangat menguap entah kemana dan berganti dengan kecemasan....
setiap ada kesempatan berdoa, di sholat, di saat puasa, dll selalu minta dimudahkan bikin proposal, bikin tesis, sidang rupt dan sidan tesisnya nanti...
sampe sempat terpikir, jangan2 Yang Diatas udah bosen denger doaku tentang tesis... tp klo gak cuma doa tanpa dibarengi usaha, gmn mau selesai ya?
waaaa...
ayolah, semangat, semangat....
coba buat ngerjain lagi...
you can do it...
fighting....
tolonglah hamba, Ya Allah....
mudahkanlah hamba, aamiin....

oh ya, itu dosen penguji nya tante masuk...
smoga tante bisa lulus dan dimudahkan dalam sidang ini, aamiin....

Safiamita

setiap anak memang spesial. banyak hal hal baru yang harus di pelajari tapi entah kenapa menurutku malah kemunduran....
banyak hal hal yang berbeda dari satria di banding kakak2 perempuannya... mulai dari makan sampai dengan sikap dan kepribadian...
si adek ini alergi susu sapi jadi harus minum susu soya, gampang sekali muntah... susah makan yang keras, sampai sekarang makan nasi masih di kombinasi dengan bubur.
sekarang, adek masuk usia sekolah. sampai hari pertama masuk sekolah, sengaja emang gak didaftarkan sekolah.. karena melihat kepribadian si adek yang sepertinya masih susah untuk bersosialisasi dengan teman2 sebaya. dia lebih merasa nyaman dengan orang2 yang lebih tua. kalau kata suami sih karena jarang diajak sosialisasi dengan teman2 sebayanya... si ayah sudah sering tanya kok adek gak didaftarin sekolah? bundanya diem aja..
nah, di hari pertama sekolah kemarin, suami ngajak si adek ke playgrup deket rumah, kebetulan waktu itu sudah jam pulang sekolah jadi sepi, dan ketika diajak kesana katanya dia mau sekolah. akhirnya di daftarkan lah sekolah... dan mulai lah perjalanan panjang kita...
hufttttt... tarik napas panjang dulu..
hari pertama dia sekolah, begitu ditinggal di sekolah, langsung nangis kenceng. di tinggal jam 8 pagi dan di jemput jam 10, masih aja nangis gak berhenti.
hari kedua, akhirnya sama tantenya ditungguin dan di temenin belajar di dalam kelas. hari ketiga, ditungguin sama emaknya diluar pagar, walhasil dia juga gak mau ikut kegiatan dikelas, nemenin bundanya berdiri di pinggir pagar sekolah. bedanya klo bundanya diluar pagar, dia di dalam pagar. nulis ini juga sambil nungguin dia main ayunan dan prosotan di dalam pagar sekolah sementara temen2nya yang lain pada belajar. satu kemajuannya, tadi nangisnya cuma sebentar krn gak mau digendong sama bu gurunya. sepertinya perjalanan masih panjang.... untuk bisa menyesuaikan diri dan mau bersosialisasi dengan teman2nya...
pengalaman yang luar biasa buat saya karena kakak2nya gak ada yang begini. biasanya saya cuma liat anak2 yang nangis di hari pertama sekolahnya... karena kakaknya gak ada yang ditungguin sekolahnya... sekarang pengalaman baru, nongkrong di depan sekolah nungguin anak sekolah.
untungnya emaknya lagi gak kerja....
ah, kemajuan kedua.. sekarang jam setengah 10, tadi diajak bu gurunya masuk dan belajar dikelas udah mau. sekarang udah ikut nge cap kaki dan tangannya dengan pewarna trus di cap di kertas. sekarang udah mau masuk ke kelas dan gak nangis. alhamdulillaaah.... menunggu kemajuan berikutnya ya nak..

Safiamita





Safiamita

Safiamita













Safiamita

Safiamita





Safiamita



Safiamita

Safiamita









Safiamita










Safiamita













Safiamita







Safiamita

Safiamita



Safiamita





Related Posts with Thumbnails

Galeri