Safiamita
Kemarin itu rasanya seperti mimpi...
Akhirnya selesai juga perjalanan panjang selama 2 tahun ini. Setelah dilewati pun rasanya masih seperti mimpi. 
Ujiannya di mulai jam 9, alhamdulillah kedua dosen pembimbing bisa hadir, ketiga penguji juga sama ketika ujian proposal, semua bisa hadir.
Ada banyak masukan yg diberikan oleh penguji yang saya terima dengan lapang hati karena memang merasa karya tulis ini masih banyak kekurangan di sana sini. 
Alhamdulillah, akhirnya dinyatakan lulus, 

Alhamdulillah....

Puji syukur yang tak terhingga ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang berkuasa atas segala sesuatu. 
Hanya Allah satu-satunya tempat bergantung ketika menghadapi setiap menghadapi kesulitan, 
Hanya Allah tempat meminta pertolongan dan kemudahan....


Terima kasih kepada Ayah dan Bunda yang selalu mendoakan anaknya. Mungkin mereka tidak mengerti apa kesulitanku tapi mereka membantu lewat doa-doa yang mereka panjatkan di sujud panjangnya dan itu adalah satu kekuatan terbesar yang membawa saya masih bisa berdiri saat ini.

Terima kasih untuk sang suami tercinta yang telah berperan sebagai dosen pembimbing ketiga yang selalu memberikan kritik, saran, semangat yang berlimpah yang menjadi kekuatan tersendiri untuk bisa menyelesaikan pendidikan ini, yang selalu sabar juga mendengar semua keluh kesah istrinya.

Terima kasih untuk Adikku yang selalu membantu, meski tanpa banyak bicara tapi selalu membantu dalam diamnya dengan caranya sendiri. What can I do without U ?

Terima kasih untuk kedua dosen pembimbing, Ibu Endang Kiswara dan Bapak Dwi Ratmono atas bimbingan dan bantuannya selama proses penulisan tesis ini. Terutama Ibu Endang yang paling banyak berinteraksi dengan saya... yang memberikan kesempatan untuk mengajar, yang banyak memberikan masukan, bimbingan serta inspirasi tidak hanya tentang penulisan karya tulis ini tapi juga tentang kehidupan. Terima kasih banyak, Bu....

Terima kasih untuk ketiga Dosen Penguji, Bapak Abdul Rohman, Bapak Raharja dan Bapak Fuad. Alhamdulillah bertemu dengan ketiga dosen penguji yang sangat baik, yang memaklumi keterbatasan saya, kekurangan karya tulis ini, yang memberikan masukan yang bermanfaat dan menguji dengan nada bicara yang menenangkan, jadi kita gak tegang ketika ujian. Ada satu kalimat yang masih saya ingat terus dari Prof. Rohman, "everyday is a miracle, mbak". Yang Beliau katakan ketika ujian proposal. Kata-kata itu memberikan semangat yang besar untuk saya, bahwa tidak boleh putus asa, ketika menemukan kesulitan pun, pasti akan ada jalan keluarnya karena disetiap hari pasti ada keajaiban yang datang untuk kita. Bisa bernapas di esok hari itu adalah keajaiban, apapun yang terjadi dalam hidup kita adalah keajaiban yang diberikan oleh Allah yang harus kita syukuri. Saya akan selalu ingat itu, Pak.

Terima kasih buat Abang Ramses Simanjuntak, seorang teman yang sudah seperti saudara, yang selalu memberi support walau dari jauh. Yang mendukung langkahku untuk bisa sekolah lagi, mulai dari mengantarkan pengajuan seleksi beasiswa ke kantor pusat sampai dengan langkah terakhir kemarin, untuk urusan kuesioner penelitian juga. Abang yang hampir selalu ada ketika dibutuhkan, Abang yang gak pernah protes walaupun dicontact hanya untuk direpotkan atau untuk mendengarkan cerita-cerita kita yang gak penting untuk dirinya.

Terima kasih juga untuk Derry dan Mas Koco, sahabat-sahabat yang dipertemukan di Semarang, yang selalu siap membantu apapun yang diperlukan tanpa perlu basa basi, selalu siap mendengarkan keluh kesahku kalau lagi pusing karena urusan kampus. Kalau melihat wajah dan mendengar kisah2 kalian, pusingku jadi hilang dan bertukar jadi rasa syukur karena ternyata masalah kalian di kantor tentang kerjaan lebih rumit dari masalahku di kampus, hehe....

Terima kasih juga untuk teman-teman yang lain yang gak bisa disebutkan satu persatu, yang membantu selama proses perjalanan ini, semoga Allah membalas kebaikan kalian dengan kebaikan yang banyak, aamiin....  

Last but not least, terima kasih untuk anak-anakku : Mita, Nabila, Alya dan Satria yang selalu jadi penyemangat dan penyejuk hati. Terima kasih telah menjadi anak-anak yang baik, yang sholih/sholihat, yang selalu menerima kekurangan bundanya.. yang selalu memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh bundanya... dan selalu mencintai bundanya ada adanya... Smoga Allah selalu menjaga kalian dalam perlindungan-Nya, smoga Bunda juga bisa terus belajar agar bisa menjadi Ibu yang baik untuk kalian, aamiin....
Safiamita
Hari ini sebenarnya banyak hal yang berkesan buat saya, tapi karena temanya beda-beda, mungkin harus diceritakan per topik cerita,
Alkisah, hari ini dari pagi sampai siang meneruskan perjuangan kemarin, berburu bertemu dosen untuk menyerahkan revisi tesis. Kemarin baru dua dosen penguji. Alhamdulillah jam 8 tadi pagi berhasil menemui dosen penguji yang ketiga dan revisinya diterima dan ditandatangani.
Lalu beralih lah kita berburu dosen pembimbing. Kemarin udah janjian bertemu dengan dosen pembimbing 2, Beliau mengajar jam 11 di Maksi. Sambil menunggu si Bapak mengajar, kita duduk di dekat Musholla, kebetulan karena sudah masuk waktu sholat zuhur jadi orang-orang lalu lalang untuk sholat. 

Tiba-tiba ada satu mbak yang selesai sholat melempar senyum trus duduk disebelah. Otakku muter nyari memori, ini mbak siapa ya? kayaknya belum pernah kenal, tapi mungkin saya yang lupa. Paling juga adik tingkat. Trus dia nanya "nunggu siapa?" kita jawab "lagi nunggu dosen", trus dia bilang "terima kasih ya mbak karena sudah menginspirasi." Hah? Inspirasi? kayaknya juga belum kenal, apa ini mbak yang kutemui pas mau ujian kemarin? Bingung saya....
Akhirnya tanya juga.. "Inspirasi apa ya?" trus dia jawab, "mbak yang nulis blog itu kan? saya tadi ragu iya atau bukan," katanya... Ooooo..... "iya, mbak. saya punya blog. mungkin mbak ketemu blognya pas nyari info  tentang beasiswa star bpkp ya?" karena dia ternyata adik tingkat, mahasiswa star bpkp batch 5. Dia jawab iya. 

Kejadian itu mungkin hal yang sederhana, tapi ajaib rasanya, hehe...
Orang lain bisa mengenal kita lewat tulisan, bahkan merasa dekat dengan kita.
Tadi dia juga nanya, udah lahiran ya mbak?
Hah? udah mbak, anakku yang bungsu udah 4 tahun umurnya, hehe...
Mungkin dia baca tulisan lama tanpa lihat tanggalnya.

Yang terpenting dari sekelumit pertemuan ini adalah, menyeruak  rasa syukur dan bahagia ternyata dari tulisan sederhana di blog ini bisa bermanfaat untuk orang lain walau hanya sedikit dan hal itu menggugah semangat buat nulis lagi.
Safiamita
Udah 2 minggu ini dirumah, anak2 gantian sakitnya. Mungkin juga karena cuaca yang lagi gak menentu. Pertama satria yang sakit panas, sekarang tambah batuk pilek yang belum kunjung sembuh. Mulai menyusut berat badannya. Si adek udah libur sekolah 3 hari.
Trus si kakak yang katanya tapi klo kakak sakitnya masih biasa, masih bisa sekolah. 
Setelah itu nabila. Libur sekolah sehari dan harus berkunjung ke dokter, sakitnya juga sama, panas, batuk dan pilek. Cuma klo mbak nabila agak repotnya kalau pilek sampe susah napas, akhirnya ke dokter aja biar di uap. Sekarang udah sekolah tapi batuk pileknya masih.
Sekarang si teteh yang tepar. Kemarin udah izin sekolah karena panas. Hari ini bolos lagi karena masih panas. Sepertinya juga mau flu, tapi nanti kalau masih panas, kita silaturahmi ke dokter lagi aja.
Semoga lekas sembuh ya, nak... Aamiin...
Safiamita

Kalau lihat si Kakak di foto ini kayaknya udah gede banget, berasa udah punya anak gadis.
Si Kakak sekarang udah bisa diajak diskusi dikit2, udah bisa dimintain pendapat dikit2. 
Mungki bentar lagi Bunda udah ke susul tingginya sama Si Kakak. 
Klo kata Ayah, si Kakak makin gede makin mirip sama Bunda. Iya kah, Kak? 
Safiamita





Safiamita
Safiamita
Safiamita
Safiamita
Safiamita
Safiamita
Safiamita
Safiamita


Si kecil yang istimewa...
Tiap kali ketemu sama gurunya di sekolah, emaknya selalu merasa bangga dengan si kecil ini. 
Tanpa harus di tanya, cerita2 yang membanggakan tentang si teteh mengalir sendiri dari gurunya.
Bukan hanya dari sisi akademis, tapi yang lebih dikagumi oleh gurunya adalah kepribadiannya si teteh. 
Seperti kemarin, Ibu gurunya bilang si teteh sekarang lagi 'ngemong' satu temennya. Si teman itu belum lancar menulis dan membaca padahal udah kelas 2. Kebetulan si temen itu cowok dan badannya 2 kali si teteh. 
Kemarin si teteh sebangku dengan temannya itu. Si teteh ngajarin nulis, trus klo ada tugas, dibacain karena temennya belum bisa baca. 
Kata gurunya, si teteh juga gak pilih2 teman, mau berteman sama siapa aja dan gak milih2 teman sebangku karena mereka memang seminggu sekali diroling teman sebangkunya. Sifat teteh yang dewasa dan suka menolong bikin gurunya sayang. 
Ah, emaknya cuma bisa terharu dan bangga dengar ceritanya. Alhamdulillah Allah menitipkan amanah yang memudahkan orang tuanya.
Dari sisi akademis, si teteh juga bagus, selalu masuk 3 besar. Ngaji nya juga bagus. Kalau dia lulus ebtaq nya februari ini, insyaAllah jadi peserta termuda di sekolahnya yang lulus qiroati bersama 2 temannya yang lain yang sama2 kelas 2 juga.
Terima kasih ya, teh.. Sudah jadi anak sholihat yang selalu membanggakan ayah bunda. 
Love U always.
Label: 0 komentar | | edit post
Safiamita
Related Posts with Thumbnails

Galeri