Hari kamis Tanggal 28 Oktober kemarin merupakan Hari Sosialisasi Pajak DJP. Keluarga besar Direktorat Jenderal Pajak di seluruh Indonesia melaksanakan kegiatan Aksi Simpatik Pajak yang dilaksanakan secara serentak pada pukul 10.00 waktu setempat. kegiatan Aksi Simpatik dilaksanakan dalam bentuk kunjungan ke lokasi wajib pajak, ke pejabat publik serta tokoh masyarakat setempat dengan membagikan setangkai bunga atau sovenir yang lain sebagai ucapan terima kasih kepada WP atas kepatuhannya dan partisipasinya dalam membayar pajak untuk bersama membangun bangsa.
KPP Pratama Tengah Dua kemarin berkunjung ke dua WP dan membagikan bunga kepada masyarakat di kawasan pertokoan emas kranggan, Semarang. Dalam kunjungan tersebut, kita juga meminta kepada WP untuk memberikan saran dan kritik yang membangun dalam hal pelayanan atau sarana2 lainnya agar kita dapat menjadi lebih baik lagi. Dalam kritik dan sarannya, WP mengatakan bahwa sudah ada perbaikan dalam pelayanan di DJP setelah modernisasi, mereka banyak mendapat kemudahan namun masih harus terus ditingkatkan, seperti sosialisasi peraturan perpajakan yang terbaru, mereka merasa masih sering ketinggalan informasi. WP juga berpesan agar uang negara dimanfaatkan untuk rakyat, jangan dikorupsi. Klo itu, kita sangat setuju. Berharap juga peran serta masyarakat untuk mengawasi penggunaan uang pajak yang telah dibayarkan oleh mereka.
Karena itu : Lunasi Pajaknya, Awasi Penggunaannya.
Episode gigi si Kakak yang patah/tanggal dimulai pas masih di TK B awal tahun ini. Pulang sekolah dia langsung bilang klo gigi bawahnya patah satu di sekolah. Trus kita tanya, "sakit gak?" "sakit dikit doang." jawabnya. "Nangis gak?", kita tanya lagi. "gak" katanya.
Trus Tantenya iseng tanya, "giginya dibuang kemana, Kak?" "Kakak buang di kotak sampah". Jawabnya. Tantenya langsung nyeletuk, " Wah, klo gigi bawah harusnya dibuang ke atas atap genteng, klo gigi bawah baru dibuang ketanah. Ntar gak tumbuh lagi lho.... "
hehe.. untung dia gak langsung percaya, " GPP kok..., nanti tumbuh lagi." ujarnya.
Lucu deh pas liat giginya ada yang ompong.
Alhamdulillah sekarang giginya yang patah udah tumbuh lagi. Nah, sekarang giliran sebelahnya juga udah goyang. Kemarin dia udah lapor klo gigi nya udah mau patah lagi. Biasanya dia doyan banget makan yang keras2 seperti kerupuk, salak, dsb. Sekarang, dia lagi puasa makan yang keras2. Klo ditanya, jawabnya, " Ntar gigi kakak patah lagi", katanya.
Hehe.... sudah dijelasin sih, emang sudah saatnya gigi kakak ganti sama gigi yang baru karena kakak umurnya udah 6 tahun. Tapi dia masih takut klo giginya patah ketika dia makan yang keras2, seperti kerupuk or salak.
OK lah kalau begitu, Selamat puasa ya, Kak ! ^_^
Kenapa ya, akhir2 ini jadi akrab dengan apa yang namanya kanker.....
Mulai dari awal tahun lalu, ada sepupu suami yang kena kanker rahim lalu 3 bulan dari ketauan mengidap kanker, meninggal dunia. Penyebaran kankernya cepat sekali....
Trus di tengah tahun, ada temen yang kena kanker getah bening, di bulan ke 3 setelah divonis dokter kena kanker juga meninggal dunia.
Sekarang, di penghujung tahun, ada seorang Paman di Palembang yang juga divonis kanker di hidung. 6 bulan lalu sudah di operasi untuk pengangkatan lalu sekarang malah kankernya sudah menyebar kemana2....
Klo sudah dengar kanker, rasanya tipis sudah harapan buat sembuh. Tapi kan kita harus tetap berusaha sebagai bagian dari Ikhitiar, siapa tau Allah masih berkenan untuk memanjangkan umur dan memberikan kesembuhan.
Dokter sepertinya sudah tidak dapat berbuat banyak karena katanya sudah stadium 4 jadi paling hanya di kemoterapi aja. Lalu kita coba dari jalur herbal. Selama ini sudah sering mendengar bawang dayak, temu putih dan terakhir sirsak yang diklaim bisa menyembuhkan kanker. Dan smua sedang diusahakan untuk dicoba sekarang.
Katanya yang paling berasa efeknya adalah setelah minum jus sirsak, tubuhnya si Paman berasa lebih dingin dan bisa tidur nyenyak. Daun sirsak juga bisa direbus lalu air rebusannya di minum.
Smoga Allah masih berkenan untuk memberikannya kesembuhan, amiiin....
Wah, baru tau.. ternyata ada indikasi telah membuat kekeliruan ya?
Baiklah, kita sadar bahwa kita terikat pada peraturan yang berlaku, sudah tangan tangan juga pertanda setuju.
Sebagai konsekuensi karena sekarang sudah tau, berarti ada yang harus direvisi.
Dan... Sudah ku revisi smua, smoga setelah ini gak ada masalah lagi karena sekedar menyampaikan apa yang terlintas. :)
Sekedar ingin berbagi pengalaman yang dialami kurang lebih 11 tahun yang lalu di tahun 1999 saat pertama kali ikut ujian STAN (halah... gak kelamaan ya? hehe... ).
Pingin cerita ini, gara2 kemarin liat ada selebaran di jalan dari sebuah lembaga kursus di Semarang yang judulnya " Fokus ujian masuk STAN 2011", Gitu....
Wah, aku baru tau ya klo sekarang ada lembaga kursus yang buka program khusus untuk bimbingan soal2 STAN, setauku klo untuk ujian masuk UMPTN/SPMB emang udah ada dari dulu. Nah, klo gak salah baca, biaya untuk kursus tadi Rp. 1.250.000,- Mahal juga ya?
Mungkin karena sekarang peminat untuk masuk STAN banyak kali ya? makanya lembaga kursusnya itu membidik bursa peminat STAN.
Hmh... klo zaman dulu, yang masuk STAN itu kebanyakan anak2 yang cerdas tapi pada gak mampu untuk kuliah, karena gak punya biaya. Makanya dari pada gak kuliah, mending masuk STAN aja, kan kuliahnya gratis. Termasuk Helmi Yahya, dulu pernah denger ceritanya waktu Beliau diundang jadi tamu di wisuda anak2 D3 Poltek Universitas Sriwijaya Palembang.
Klo gak salah inget ceritanya, selepas SMA (SMA kita sama lho, di SMA Negeri I Palembang :) ) Beliau sempat kuliah setahun di ITB tapi karena gak punya biaya akhirnya beliau melirik STAN yang katanya kuliahnya gratis. Jadi lah beliau pindah kuliah ke STAN, klo gak salah Hlmi Yahya lulusan STAN angkatan '83 deh.
Di era ku juga begitu, dari temen2 angkatan dulu banyak yang UMPTN nya ke terima di perguruan tinggi bergengsi, ada UI, UGM, dll tapi pada milih STAN karena selain kuliah gratis dan ada jaminan setelah lulus bisa langsung kerja jadi PNS.
Di Tahun 1999, STAN belum begitu populer seperti sekarang ini apalagi setelah ada kasus Gayus yang mencuat. Waktu itu hanya sekitar 800 orang yang ikut ujian STAN di Palembang. Sekarang peserta ujiannya di seluruh Indonesia selalu menembus angka 100 ribu lebih peserta . Dan ada satu hal lagi yang perlu ditegaskan bahwa ujiannya benar2 murni, tergantung pada kemampuan masing2 peserta.
Baiklah, kita kembali ke ujian masuknya. Dulu aku gak pake ikut lembaga kursus untuk persiapan masuk perguruan tinggi atau STAN. Hehe... biasa lah karena keterbatasan biaya, klo pun uangnya ada, sayang buat bayar kursus, mending buat biaya yang lain aja. dulu untuk ikut kursus sistem paket kursus seperti itu butuh dana sekitar 800 ribu. Klo sekarang klo gak tau deh, mungkin udah jutaan.
Nah, karena keterbatasan biaya, kita dulu belajar sendiri aja. Aku beli buku soal2 UMPTN yang ada bahasan soal dan jawabannya trus belajar dari situ. Termasuk untuk ujian STAN, aku pinjam buku bunga rampai dari sepupuku (buku yang dikeluarin sama anak2 STAN, isinya soal2 STAN biasanya dalam kurun waktu 5 tahun beserta pembahasannya)
Dulu kita ngumpulin soal2 STAN dari tahun 1990-1998 trus belajarnya dari situ aja.
Klo dulu(gak tau sekarang ya), soal2nya itu menurutku dari tahun ke tahun tipe dan modelnya mirip2.
Cuma klo ujian di STAN, setauku nilainya memang harus stabil untuk apa2 yang diujikan disana, misal tes TPA dan bahasa inggris, nilainya harus stabil. misal TPA nilainya 7, bahasa inggris nilai nya 2, kayaknya gak bakal lulus tes deh. Jadi nilainya harus seimbang.
Nah, Kesimpulannya, untuk anak2 yang berasal dari keluarga sederhana, jangan pernah takut untuk bersaing. Belajar dengan sarana dan fasilitas yang ada aja, gak usah memaksakan diri sendiri. Yakinlah klo kita juga mampu bersaing, jangan pernah minder. Optimalkan kelebihan yang telah dikaruniakan Allah kepada kita.
Dimana ada kemauan pasti ada jalan.
Semangat!!! ^_^
Pernahkah mendengar nama tanaman ini? bawang dayak atau sering juga disebut bawang mekkah. Sebenarnya aku juga gak banyak tau tentang tanaman ini. Pertama kali berkenalan dengan tanaman ini kira2 satu tahun yang lalu waktu kita pulang ke Wates, kulonprogo, kampung halamannya Suami.
Pas lagi main ke rumah tantenya suami, kita ditawarin buat bawa tanaman ini ke semarang. Katanya bisa jadi obat untuk kanker. Sudah dibuktikan sendiri oleh mereka. Anaknya yang pertama divonis dokter ada benjolan di payudaranya, lalu makan bawang dayak ini dan benjolannya hilang. Ada juga satu lagi saudara yang tumbuh benjolan ditangannya lalu makan bawang dayak ini juga dan benjolannya hilang juga.
Sekarang jadi teringat lagi dengan bawang dayak karena ada saudara di palembang yang kena kanker di hidungnya. Mungkin kah bisa disembuhkan dengan bawang dayak ini?
Seperti biasa, kita cari2 dulu referensi di google. ketemulah thread di kaskus yang nulis tentang ini. Trus ada comment dibawahnya yang ditulis oleh seorang dokter yang menghimbau agar berhati2 memakai obat herbal seperti ini karena katanya belum ada penelitian yang mendukung tentang kebenarannya. Ini link nya
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3446911
Di thread yang lain dia bercerita tentang keladi tikus yang juga katanya berperan sebagai penyembuh kanker, tapi dia menemukan 3 kasus pada pasiennya yang memakan obat itu malah kanker nya berkembang jauh lebih cepat.... Ini linknya
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=890339
Kemudian, dapet lagi referensi dari kalteng. litbang, ini linknya :
http://kalteng.litbang.deptan.go.id/ind/images/data/bawang-dayak.pdf
Memang penelitiannya masih minim tapi sudah diketahui kandungan kimia didalamnya.
Aku copiin sedikit dari artikelnya ya... ini dia :
Penelitian tentang tanaman bawang dayak masih sangat kurang terutama dalam pengembangan sebagai bahan baku untuk pengembangan biofarmaka. Sampai saat ini pengembangan dan pemanfaatan tanaman ini sangat minim padahal manfaat tanaman ini sudah lama dirasakan masyarakat lokal Kalimantan Tengah.
Tanaman bawang dayak mengandung zat fitokimia yakni alkaloid, glikosida, flavanoid, fenolik, steroid dan zat tannin. Tanaman ini mempunyai banyak manfaat dalam pengobatan tradisional yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang menyerang manusia antara lain: kanker usus, kanker payudara, diabetes melitus, hipertensi, menurunkan kolesterol, obat bisul, stroke, sakit perut dan sesudah melahirkan.
(Ronny Yuniar Galingging, BPTP Kalimantan Tengah)
Melihat referensi dan kenyataan yang ada, mungkin bawang dayak ini layak dicoba sebagai bagian dari usaha untuk sembuh dari sakit kali ya? Bismillah aja, smoga Allah berkenan memberikan kesembuhan dan umur yang panjang, amiin...
Dalam rangka menyambut hari keuangan RI ke-64, kantor kita ngadain lomba olahraga tenis meja. Pembukaannya hari ini dilaksanakan. Lomba ini juga ditujukan untuk mempererat kebersamaan diantara rekan2 supaya tambah akrab satu sama lain :)
Pembukaan dilakukan oleh kepala kantor, yangditandai dengan pemukulan bola ping pong pertama oleh Kepala Kantor trus dilanjutkan dengan pertandingan perdana dan makan jajan pasar bareng2 buat yang nonton.Seneng deh, liat kantor jadi rame, seru !
Kegembiraan ini bisa menghilangkan sejenak kejenuhan dalam bekerja. Tapi yaa... berhubung kita gak bisa main tenis meja, jadi kita cukup jadi penonton aja. Emang bakatnya kita hanya cukup jadi penonton ajah, hehe...