Baiklah....
Sebagai reaksi spontan, aku menangis.
Karena perasaan yang campur aduk, antara marah, kecewa dan sedih.
Ternyata, niat baik yang menjadi dasar dalam melakukan segala sesuatu dalam hidup tak mampu ditangkap oleh orang lain sebagai sebuah kebaikan.
Tapi, gak bisa juga memaksakan semua orang untuk suka pada kita atau mengerti kita.
Yang rasanya gak adil hanya lah, bermanis muka di depan tapi menusuk dari belakang. Kesannya jadi gak fair dan tidak dapat di duga.
Tapi menyesali semuanya juga tidak berguna, buktikan saja bahwa apa yang disangkakan itu adalah hal yang keliru dengan tetap berbuat baik pada jalurnya.
Toh, telah terbukti bahwa ada orang lain yang mampu menangkap semuanya sebagai kebaikan dan berkenan memberi penilaian yang baik sehingga peringkat kita bisa jadi lebih baik.
Yah, katanya sang Suami (andai semua orang sepertimu, Yang.. Pasti hanya ada damai di dunia ini) : "Instrospeksi diri aja, tetap bekerja yang baik. Buktikan dengan hal-hal yang positif.... Jangan semua penilaian negatif itu menjadikan kita jadi berbalik arah ke hal2 yang negatif. Toh, hidup ini juga adalah pilihan. Mau kemana hidup ini kita bawa."
Ya sudahlah (seperti lagu Bondan dan fade2black)
Mari akhiri semua ini dengan positive thinking.
Mari lanjutkan hidup dengan senyum, prasangka baik dan semangat, tentunya.
^_^ Mari berikan senyum yang termanis.
Bukankah masih ada Tuhan yang mengetahui segala-Nya...
Dan penilaian-Nya lah yang terpenting dalam hidup ini.
Ya Allah... Berikanlah aku dan keluargaku selalu kekuatan dalam hidup dan jangan pernah tinggalkan kami, amiin.....