Beginilah kata2 mutiara dari Andrie Wongso :
Pemikir-pemikir hebat mendiskusikan ide-ide.
Pemikir-pemikir rata2 mendiskusikan peristiwa.
Pemikir-pemikir sempit mendiskusikan orang lain.
Pemikir-pemikir hebat mendiskusikan ide-ide.
Pemikir-pemikir rata2 mendiskusikan peristiwa.
Pemikir-pemikir sempit mendiskusikan orang lain.
Sepakat sekali dengan kata-katanya itu, terutama kalimat terakhirnya. Yah, bukan berarti aku steril atau gak pernah 'ngomongin orang'. Pasti pernah atau sering bahkan...
Tapi tetap saja selalu merusaha mengontrol itu, apalagi klo sesuatu yang diceritakan itu sesuatu yang diluar kuasa kita untuk mengubahnya, jadi ya, cukup dijadikan pelajaran aja.
Tapi bingung juga klo ada seseorang yang selalu membicarakan sesuatu dengan objek yang sama, itu2 ajaaa.. kita yang denger aja sampe bosen. Dia membicarakannya seakan2 tema itu adalah sebuah hidangan lezat yang membuatnya kecanduan untuk memakannya berulang2....
Aku gak kebayang klo orang yang digosipkan itu tau, klo dia selalu jadi bahan pembicaraan... Mungkin, selain marah, sedih juga kali ya.. apalagi klo keburukannya atau kehidupan pribadinya yang dibawa ke khalayak ramai....
Menurutku yaa... klo memang ada sesuatu yang tidak kita sukai dari seseorang, reaksi awal dan spontan pasti kita akan menyatakan ketidaksukaan itu dengan orang lain. Klo kita punya kuasa buat merubahnya atau membicarakan pada orang tersebut tentang apa yg tidak kita suka, ya dibicarakan saja. Tapi klo tidak bisa ya sudahlah.. Toh, dengan membicarakannya juga tidak menyelesaikan masalah dan tidak mengubah apapun, hanya sekedar menambah argo dosa aja.
Untuk sesuatu yang tidak kita bisa ubah, satu2 nya jalan adalah mengajak diri sendiri untuk berdamai pada keadaan agar bisa menerimanya. Dengan itulah, hal itu tidak akan menjadi beban kita lagi. Klo bisa ditinggalkan, tinggalkan aja. Klo memang harus dihadapi, ya kita sendirilah yang harus berubah dan belajar menerima kenyataan agar hati bisa tenang...
Tapi tetap saja selalu merusaha mengontrol itu, apalagi klo sesuatu yang diceritakan itu sesuatu yang diluar kuasa kita untuk mengubahnya, jadi ya, cukup dijadikan pelajaran aja.
Tapi bingung juga klo ada seseorang yang selalu membicarakan sesuatu dengan objek yang sama, itu2 ajaaa.. kita yang denger aja sampe bosen. Dia membicarakannya seakan2 tema itu adalah sebuah hidangan lezat yang membuatnya kecanduan untuk memakannya berulang2....
Aku gak kebayang klo orang yang digosipkan itu tau, klo dia selalu jadi bahan pembicaraan... Mungkin, selain marah, sedih juga kali ya.. apalagi klo keburukannya atau kehidupan pribadinya yang dibawa ke khalayak ramai....
Menurutku yaa... klo memang ada sesuatu yang tidak kita sukai dari seseorang, reaksi awal dan spontan pasti kita akan menyatakan ketidaksukaan itu dengan orang lain. Klo kita punya kuasa buat merubahnya atau membicarakan pada orang tersebut tentang apa yg tidak kita suka, ya dibicarakan saja. Tapi klo tidak bisa ya sudahlah.. Toh, dengan membicarakannya juga tidak menyelesaikan masalah dan tidak mengubah apapun, hanya sekedar menambah argo dosa aja.
Untuk sesuatu yang tidak kita bisa ubah, satu2 nya jalan adalah mengajak diri sendiri untuk berdamai pada keadaan agar bisa menerimanya. Dengan itulah, hal itu tidak akan menjadi beban kita lagi. Klo bisa ditinggalkan, tinggalkan aja. Klo memang harus dihadapi, ya kita sendirilah yang harus berubah dan belajar menerima kenyataan agar hati bisa tenang...