Safiamita
Sebentar lagi.. sabarlah.. mungkin sebentar lagi...
Itulah kata-kata yang tertanam dihati
Ternyata waktu berlalu begitu cepat
Tiba-tiba 9 tahun sudah terlewati
dan kata-kata itu masih dihati
bagaimana kalau jatah umur ini sudah lebih dahulu habis...
Sebelum apa yang dinanti bisa terwujud?
Mungkin sebentar lagi sudah tidak ada kata sebentar lagi didalam hati..
Safiamita
Pada pagi hari yang cerah ada gadis cilik yang bernama Virli.
Saat itu Virli sedang menonton tv. Saat menonton tv Virli melihat kalau ada
lomba menari. Kebetulan Virli sangat suka menari, jadi Virli pun meminta ijin
kepada ibunya. Ibunya pun mengizinkan Virli untuk lomba menari. Saat keesokan
harinya virli dan ibunya pergi ke Mall untuk membeli persiapan lomba menari
besok.
Saat memilih baju Virli bertemu temannya yang bernama Keyla.
Disana Keyla juga sedang mencari baju. Lalu Virli bertanya, “ Keyla kamu sedang
apa disini?” “Aku disini sedang mencari baju untuk lomba menari besok” jawab Keyla. “ lalu kamu sedang apa disini”,
tanya Keyla. “Aku sedang mencari baju untuk lomba menari besok juga” jawab Virli. “oh ya sudah, kita mencari baju bersama – sama saja” ajak Keyla. Virli pun setuju. Virli membeli baju berwarna pink dan putih dan
Keyla memilih baju berwarna ungu dan putih. Virli juga membeli jepit berwarna
pink muda dan berbentuk bunga. Keyla membeli jepit juga berwarna ungu dan
berbentuk bintang.
Keesokan harinya Keyla dan Virli langsung berangkat. Sampai di tempat lomba
menari Keyla dan Virli mengganti baju. Selesai mengganti baju, Keyla berkata “kamu
sangat cantik,Vir”. Virli pun juga
berkata,” kamu juga sangat cantik”. Dan peserta pertama pun dipanggil yaitu
Keyla. Keyla menari dengan indah. Virli pun juga menari dengan indah. Selesai
semua peserta menari saatnya yang
ditunggu tunggu yaitu pemenang lomba menari diumumkan. Ternyata pemenangnya adalah virli.
Alhamdulillah… Virli bersyukur merasa sangat senang, semua
orang yang hadir pun bersorak. Keyla juga mengucapkan selamat pada Virli. Virli kemudian
naik ke panggung dan menerima hadiahnya.
Safiamita
Pada suatu hari ada
gadis kecil bernama Annisa. Dia anak yang sangat baik, sehingga banyak orang
yang berteman dengannya. Ia juga mempunyai adik yang bernama alina. Pada malam
hari jam 11.00 malam Annisa belum tidur, karena Annisa dan Alina satu kamar, Alina pun bertanya kepada Annisa "mengapa
kak Annisa belum tidur?", Annisa
menjawab,"kak annisa belum mengantuk". "Oooo…. begitu,ya sudah alina sudah ngantuk, Alina ingin tidur, selamat malam
kak Annisa." Kata Alina.
Sudah pukul
12.00 malam Annisa. Annisa membuka jendela. Lalu Annisa melihat ke langit. waaaah. Bulan purnama yang sangat indah. Lalu Annnisa
tidur. Paginya annisa menceritakannya
kepada teman temannya dan salah satu teman Annisa yang bernama Vira berkata, " aku
juga melihat bulan purnama tadi malam, pasti jam dua belas malam ya". "Iya" sahut Annisa. Lalu Alina datang dan
bertanya, "kalian berbicara tentang apa?" "bulan purnama yang indah tadi malam", sahut
Vira. "Yaaaaaaaaaaa…… aku tidak melihatnya", sahut Alina. Lalu Annisa dan teman
temannya tertawa.
Safiamita
Kalau ada cara yang mudah...
Sebenarnya sudah lama ingin mengakhiri hubungan jarak jauh ini...
Tahun ini, sudah 9 tahun hidup begini...
Bosen juga hidup terpisah2...
Sayangnya belum ada cara yang lebih mudah....
Masih mentok dengan berbagai aral dan rintang.
Pertimbangan pun belum menunjukkan titik akhirnya.
Yaa....
Bukan hanya saya...
Masih banyak yang lain yang senasib dengan saya...
ada yang Papua- Sumatra
ada yang Kalimantan- Jawa
masih banyak ternyata yang terpisah oleh jarak lebih jauh dari saya
Yang intensitas pertemuan pastinya lebih jarang dari saya
Tapi mereka tetap menjalaninya
Karena banyak hal dan pertimbangan juga....
Kembali...
Harus tetap bersyukur...
Harus tetap bersabar...
Harus tetap menjalani...
Harus tetap menerima...
Entah sampai kapan...
Kalau sudah begini jadi lebih mengerti
Betapa indahnya kebersamaan.
Safiamita
Belakangan ini rasanya dosis jenuh ini semakin meningkat.
Ibarat sedang berjalan menyusuri sebuah labirin kehidupan,
saat ini sedang menemukan jalan buntu yang menghalangi untuk melangkah..
Akibatnya, jadilah stagnan disini.
Mengadu kepada siapapun rasanya belum bisa mengatasi jenuh ini.
Mungkin memang hanya Tuhan dan rencana-Nya nanti yang dapat menjawab.
Saat ini sedang berusaha mencari jalan keluar untuk pergi dari jenuh ini....
Tapi kemana pun mau melangkah,
ternyata tak ada yang lebih mudah untuk di lalui.
Selalu ada konsekuensi yang harus dihadapi.
Sebenarnya ini adalah hidupku sendiri,
jadi resiko apapun harus siap menanggungnya...
Tapi yang gak akan pernah sanggup adalah bila apa keputusan yang akan diambil itu akan mengecewakan orang2 yang dicintai.
Jadi, untuk sementara ini biarlah belajar menyabarkan diri untuk berteman dengan jenuh ini...
Sampai kutemukan jalan terbaik menurut Tuhan untuk kulalui meninggalkan jenuh ini