sedikit cerita tentang si sulung dan si tengah
si sulung : dari sisi IQ, si sulung gak usah diragukan. kmrn lulus dari SD jadi juara 1 dengan nilai tertinggi di sekolah, masuk SMP favorit di semarang hanya dengan nilai ujian murni nya, tanpa embel2 tambahan nilai lain. tapi klo dari sisi EQ, kepekaan sosial kurang, egoisme tinggi, she is just too full of herself. full of confidence, gak bisa dipengaruhi klo sudah punya opini, sering nya berdebat dengan emaknya, alias tipe pembantah.
si tengah : dari sisi IQ, masuk kelas menengah. kelas 5-10 besar di sekolah. untuk menghadapi ujian nasional ini, emaknya harus ikut belajar biar bisa ngajarin dia. tapi klo dari sisi EQ, kepekaan sosial tinggi, selalu mau membantu tanpa diminta, mulai dari urusan bantu di dapur, kupas bawang, ganti galon aqua sampe bersih2 rumah. manut dengan apapun yang dikatakan oleh emaknya bahkan nyaris gak punya pendapat, alias tipe penurut.
trus saya pilih yg mana? sy gak berhak memilih, kata emak saya itulah seni nya hidup.. karena keduanya adalah amanah. Harus terus belajar bagaimana mendidik dan memanage agar mereka bisa memperbaiki apa yang kurang dan meningkatkan potensi mereka masing2.
maafkan emakmu ini ya nak... masih sering menonjolkan emosi daripada kesabaran dalam mendidik dan mengasuh kalian...
selalu berdoa yang terbaik untuk kalian.
selalu berdoa agar kalian bisa menjadi mandiri, dan bermanfaat bagi agama, bangsa dan orang lain.