Safiamita
Adalah jurus baru yang didapat dari belajar dengan seorang kawan. Biasanya sering merasa 'tersiksa' kalau harus mendengarkan seseorang mengeluhkan sesuatu  tentang orang lain... Nah, pada suatu ketika diriku dan seorang teman dihadapkan pada situasi yang sama, si temen itu hanya manggut-manggut mendengar hal yg sama dengan yang kami dengar. Ketika kami ditinggal hanya berdua, hal itu kutanyakan kepadanya... tidak kah dia merasa tidak suka atau bersalah karena sudah mendengarkan hal itu? walau tidak membicarakan tapi kan mendengar juga ikut bersalah? 
Dia hanya bilang... yaa trus mau gimana lagi? Gak bisa dihindari... akhirnya manggut2 aja.. tapi masuk kuping kanan, keluar kuping kiri. Gak usah dipikirin dan jangan dimasukkan kedalam hati. Hmh... awalnya aku belum sepakat dengannya.. tapi... akhir2 ini sepertinya aku harus sepakat... karena dalam pergaulan sehari2 hal2 seperti ini sering kali terjadi... 
kalau yg berbicara itu adalah orang yang lebih muda dari kita mungkin situasinya akan lebih mudah karena kita bisa langsung menasehati mereka klo hal itu sebaiknya tidak dilakukan... tapi kalau untuk orang2 yang lebih tua, akan banyak rasa sungkannya.... selain itu.. kalau orang lebih tua yg curhat, biasanya mereka hanya butuh didengarkan... bukan untuk meminta solusi.. jadi ya.. demi menjaga perasaan semua orang, manggut- manggut adalah hal yang menjadi alternatif pilihan... walau tidak berarti kita setuju dengan apa yang dibicarakan. 
Karena aku belum mampu untuk mencegahnya dengan perbuatan.. aku memilih selemah-lemahnya iman, dengan tidak menyukai hal itu didalam hati. Aku juga orang yang suka curhat pada orang2 yang dipercaya tapi jarang sekali menyebut nama, lebih sering menyebutnya dengan si anu atau si fulan... menghindari sebisa mungkin tidak membicarakan objeknya.. hanya perbuatannya saja yang saya tidak suka.
Demikanlah yang tiba-tiba terlintas menjelang isya' malam ini.
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Galeri