Safiamita

Do I know if life is hard?
Dulu ada temen kantor yang bilang saya tidak menghadapi hidup yang berat sehingga kalau memutuskan suatu masalah cenderung berpikiran pendek.
Ah, apa iya ya?
Mungkin hanya karena tipe orang aja yg beda, atau jalan pemikiran yg gak sama.

Tp sepertinya sekarang saya mulai menyadari, mungkin dibandingkan orang lain, hidup yang saya jalani ini lebih mudah.
Saya dibesarkan di keluarga sederhana, ibu seorang guru dan ayah pegawai swasta. Karena anaknya cuma dua, dari kecil kami gak pernah kekurangan apa2. Dari sisi ekonomi, semua baik-baik saja. Dari sisi akademis sekolah pun baik-baik saya, hampir selalu masuk 3 besar ketika SD. Yang saya rasakan agak sulit itu ketika sma ketika ayah berhenti bekerja. Ibu agak sulit mengatur keuangan keluarga sehingga saya harus lebih membatasi diri termasuk untuk mengikuti kegiatan2 diluar sekolah seperti gak bisa ikut bimbel kayak temen2 karena keterbatasan dana tp gak apa2 juga, dengan belajar sendiri alhamdulillah bisa masuk STAN dan akuntansi univ sriwijaya. Dulu pun, saya dipaksa ibu untuk milih stan yg program d1 dipalembang aja, pdhl sy pinginnya sekolah di stan jkt yg d3, tapi kata ibu, beliau gak punya uang klo harus membiayai kos dan makan saya di jkt. Ahkirnya Saya pilih stan d1 juga biar bisa langsung kerja jadi gak nyusahin orang tua. Disaat teman2 masih berjuang di kampus, saya sudah merasakan dunia kerja.
Saya baru sadar kalau nyari kerja itu susah ya saat ini. Ada suami si mbak yg bantu .di rumah, kerjanya jadi buruh pasir di solo trus ikut pindah kesini, ternyata nyari kerja itu susah ya.. Bahkan untuk kerjaan kasar seperti buruh bangunan pun kalau orang gak kenal, gak mau menerima.

Ahhirnya ternyata saya yang harus banyak bersyukur, Allah selalu memberi kemudahan dalam hidup saya.
Disetiap kesusahan yang saya alami, saya berusaha hanya menggantungkan harapan pada Allah saja..
Smoga sampai akhir hayat bisa menjaga itu, aamiin...

Ada prinsip yang saya yakini selama ini, saya berusaha gak mengganggu hidup orang lain, berusaha tidak merepotkan hidup orang lain, dan berusaha membantu sebisa saya, sekecil apapun yang saya bisa karena saya yakin keburukan/kebaikan yang kita lakukan akan kembali ke diri kita sendiri.

Setelah melakukan hal itu saya merasakan hal yang sepertinya keajaiban, bantuan datang dari mana pun saat kita butuh.
Seperti misalnya tiba2 mobil mogok di lampu merah karena air radiator habis, ada bapak2 supir yang mau bantu dorong mobilnya ke tepi jalan, membantu mengisikan air radiatornya sampai mesin mobilnya bisa nyala lagi dan membantu dengan ikhlas, menolak ketika mau diberi uang.
Atau ketika sedang mengerjakan tesis sekarang ini, disaat mentok udah gak bisa mikir, ada aja pertolongan yang datang bahkan dari orang2 yang saya kenal hanya sepintas lalu tapi mau membantu dengan sepenuh hati.
Alhamdulillah, smoga Allah membalasnya dengan kebaikan yang berlimpah, aamiin...

Kemarin ketika belanja di bandeng juwana, hp ketinggalan di counter pengiriman barangnya. Bandeng juwana itu di jalan pandanaran. Itu hp udah saya tinggal belanja, saya tinggal ke jne kyai saleh trus baru inget klo hp nya ilang, akhirnya dengan panik balik lagi. Mungkin sudah 30 menit lebih sy tinggalkan hp nya. Alhamdulillah ketika balik lagi, itu hp masih ditempatnya...
Saya semakin mengerti konsep rejeki dan bukan rejeki. Karena Allah masih mentakdirkan hp itu jadi rejeki saya, alhamdulillah masih ada ditempatnya.

Yang paling saya syukuri adalah punya keluarga yang utuh. Orang tua yang sehat, suami yang baik dan bisa menjadi imam yang baik untuk kami, anak2 sholih/sholihat yang sehat, sempurna jasmani dan rohani.
Apalagi yang saya inginkan dari hidup ini ketika Allah sudah memberikan lebih dari yang saya harapkan?
Saya hanya ingin menjalani hidup ini dengan baik, dan kalau bisa, dapat bermanfaat bagi orang lain.

Dan if life is hard, yes it is hard. Tapi semua itu juga tergantung bagaimana cara yg kita pilih untuk menjalani hidup.
Allah juga maha tahu kapasitas masing2 umatnya, dan janji Nya adalah, kita gak akan diberikan cobaan melebihi kemampuan kita. Percayalah setelah ada kesusahan pasti ada kemudahan dan Allah adalah sebaik- baik penolong dan pelindung. Apapun yang kita hadapi, kembalikan saja pada yang berkuasa diatas segalanya.

0 Responses

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Galeri