Sekedar sharing pengalaman.
Covid itu dekat sekali dengan kita, dalam sekejab bisa ada di depan mata. Kenapa bisa tau? Karena kpp2 di jateng 1 sudah mulai mengadakan rapid massal untuk pegawai masing2 kantor. Biasanya setelah rapid ada yang reaktif kemudian diteruskan dengan tes swab, untuk kepastian positif dan negatif coronanya.
Alkisah, orang terdekat kami yang berbagi ruang, bergantian pakai telepon, bergantian tempat jaga ruang helpdesk, ada yang reaktif dan akhirnya positif.
Hari kamis tgl 17, teman kami itu memang ada keluhan pusing ketika wfo di kantor, kemudian jumat sampai selasa tidak masuk. Seperti sakit biasa aja, gak ada keluhan sesak napas, dll juga.
Hari rabu tgl 22 kami tes rapid, teman kami itu jg masuk kantor dan sudah sehat. Tapi kemudian diketahui hasilnya reaktif, lanjut ke swap, sabtu siang kami dikabari bahwa hasilnya positif.
Bingung pasti ada, mengkhawatirkan teman kami dan mengkhawatirkan kami juga yang berada di sekitarnya.
Tapi agak sedikit tenang karena semua sudah tes rapid dan non reaktif, jadi menunggu beberapa hari lagi untuk ulang tes rapid atau sekalian tes swab untuk hasil yang lebih pasti.
Saat ini tgl 29, beberapa dari kami sudah ada yang tes rapid lagi dan ada yg swab juga, alhamdulillah sampai detik ini kami masih merasa sehat, belum merasakan gejala apa2 dan hasil tes rapid ulangnya masih tetap non reaktif, tapi entah besok atau lusa bagaimana qodarullah nya nanti. Mohon doanya ya.
Sekarang, kira2 bagaimana teman kami itu bisa terkena, wallahu'alam, ada banyak kemungkinan. Apakah beliau tidak menjalankan protokoler kesehatan?
Beliau orang yang paling ketat menjalankan protokoler kesehatan selama wfo di kantor. Gak pernah lepas masker kemana2, selalu cuci tangan dan bawa handsanitizer, ketika menghadapi wp di helpdesk, sudah ada pembatas antara kami dan wp tapi beliau tetap pakai masker kesehatan, faceshield dan tidak lupa pakai sarung tangan karet karena harus pegang berkas wp atau laptop wp.
Usaha sudah sedemikian maksimal, kenapa bisa kena juga?
Itulah namanya qodarullah, manusia hanya bisa berusaha dan berdoa.
Mengutip kalimat beliau, " daun yang jatuh pun bukan karena gravitasi tapi karena Allah yang menghendakinya. Semua atas takdir Allah SWT, manusia tinggal menjalani dengan keimanan dan kesabaran."
InsyaAllah teman kami sedang menuju sehat, ketika dinyatakan positif itu sebenarnya juga sudah tidak ada keluhan demam atau pusing, kecuali hanya masih belum bisa mencium bau.
Intinya ya, jangan pernah menyepelekan penyakit ini karena invisible, susah untuk dihindari. Tetap berusaha melindungi diri dengan menjalankan protokoler kesehatan.
Semoga Allah segera mengangkat penyakit ini dan melindungi kita semua, aamiin ya robbal'alamiin...