Safiamita
Ada banyak perbedaan antara saya dan suami, tapi mungkin karena perbedaan itulah Allah menyatukan kami untuk saling melengkapi satu sama lain. 
Salah satu contoh kecil adalah kejadian ini... ada penawaran bea siswa yang bisa saya ikuti saat ini. 
Ini adalah penawaran beasiswa pertama yang bisa saya ikuti karena bisa memenuhi segala persyaratan administratifnya. Masih banyak tes lain yg harus diikuti untuk bisa mendapat beasiswa ini.. 
Bisakah dibayangkan perjuangan saya untuk sampai ke tahap ini? Jalan saya berawal dari hanya prodip 1 lalu ikut prodip 3 kemudian kuliah strata 1, setelah ikut ujian kedinasan barulah strata 1 saya itu diakui... 
Saya butuh hampir 12 tahun untuk melaluinya.. 
Sekarang, saya pikir apa salahnya saya mencoba beasiswa ini untuk pengalaman... tapi suami berpikir lain, bagaimana kalau ternyata saya lulus? 
Masalah satu2 nya adalah penawaran beasiswa kali ini adalah full di luar negeri. Alangkah repotnya kalau tiba2 saya lulus lalu harus pergi ke luar negeri? Hehe.. buat saya sendiri, rasanya gak mungkin itu terjadi. Saya hanya sekedar ingin mencoba kok... dengan begitu banyak saingan dan saya yang tanpa persiapan? Rasanya gak mungkin untuk lulus... tapi itu lah saya... itu hanya sekedar keinginan... saya adalah orang yang tidak terbiasa untuk berencana atau berpikir jauh ke depan tentang hidup saya... saya hanya berpikir tentang apa yang harus saya hadapi sekarang. Kalau masalah nanti, ya itu dipikirkan nanti. Berbeda sekali dengan sang suami. Dia selalu mengantisipasi setiap langkah.. kalau melangkah ke kanan nanti bagaimana atau kalau ke kiri nanti akan menghadapi apa? 
Saya beruntung Allah mempertemukan saya dengan dia karena sekedar menuruti keinginan saja juga rasanya kurang baik... tapi di hati yang paling dalam, saya masih ingin mencoba. hehe... 
Ya itulah saya, Tak perlu berpikir panjang, kalau ada keinginan tinggal dilaksanakan aja, kalaupun nanti ada rintangan dan masalah yang harus dipecahkan, saya yakin nanti juga akan ada jalan keluarnya. Untung nya ditemukan dengan suami yang berkebalikan sifatnya dengan saya. Seandainya ditemukan dengan yang setipe dengan saya, bisa jadi menjalani hidup ini tanpa perencanaan. 
Alhamdulillah... itulah indahnya perbedaan.
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Galeri