Safiamita
Mati.
Apa rasanya mati ?
Apa yang dijumpai setelah mati ?
Kapan mati akan menjemputku ?
Kenapa mati selalu meninggalkan luka ?

Kenapa harus bersedih ?
Kenapa harus takut ?
Bukankah mati adalah pintu gerbang ?
Gerbang untuk bertemu Rabb dan Rosul ?
Tidakkah perjumpaan dengan-Nya adalah kebahagiaan tertinggi ?

Namun, bagaimana kalau bekal ini belum cukup ?
Masih lebih berat timbangan keburukan daripada kebaikan ?
Masih dengan hati yang cinta dengan dunia ?
Masih belum bisa mencintai Dia seutuhnya?

Ya Rabb, panggillah hamba
saat Engkau meridhoi hamba sebagai Hamba-Mu,
saat hamba mendapat pengampunan-Mu
dan saat hamba telah sampai ke puncak kecintaan tertinggi kepada-Mu..
Amiinn..

Untuk saat ini, Ya Rabb..
Bantulah hamba untuk mengenal-Mu, mendekatkan diri pada-Mu
serta menggapai Ridho-Mu...
Amiiinnn.....
Safiamita
Yang baik menurut kita belum tentu baik menurut orang lain...
Selalu berikanlah yang terbaik, dinilai bagaimanapun, apapun
Yang menjadi masalah sebenarnya adalah bukan pada masalah itu sendiri
Tapi Respon kita terhadap masalah tersebut yang menjadi masalahnya
Yaaa.. bener juga sih, walaupun masalahnya itu hal yang negatif tapi klo dihadapi dengan positif, bisa jadi akan jadi positif atau paling tidak, tidak akan jadi seburuk yang kita bayangkan..
Pernah membaca sebuah cerita, ada seorang wanita diperkosa. Tapi tidak menjadikan dia meratapi nasibnya dan kalah pada hidup. Dia belajar bela diri lalu membuat perkumpulan dan mengajar ilmu bela diri pada wanita-wanita lainnya agar mereka mempunyai pertahanan diri dan tidak bernasib seperti dia.
Ya, untuk dapat bersikap seperti itu dibutuhkan jiwa yang besar, bukan jiwa yang kerdil.
Hemm.. bisa gak ya, jadi orang yang berjiwa besar dalam menghadapi hidup ???
Belajar dan terus belajar.......




Safiamita
Aku merindukannya, sungguh merindukannya
Melewati setiap detik bersamanya
Dengan tawa dan candanya yang selalu terbayang
Dia yang selalu tersimpan dihati
Yang menemani setiap langkah
Dengan doa dan harapannya
Dia yang memberikan satu cinta sederhana
Hanya mengenal kata memberi tanpa perlu meminta
Andaikan dapat selalu bersama
Tanpa terpisah jarak dan waktu
Agar selalu merasakan hangatnya kebersamaan
Semoga masa itu dapat segera dijelang
Label: 0 komentar | | edit post
Safiamita
Yovie & The Nuno
Janji Suci

dengarkanlah wanita pujaanku
malam ini akan ku sampaikan
hasrat suci kepadamu dewiku
dengarkanlah kesungguhan ini
aku ingin mempersuntingmu
‘tuk yang pertama dan terakhir

jangan kau tolak dan buatku hancurku

takkan mengulang ’tuk meminta
satu keyakinan hatiku ini
akulah yang terbaik untukmu

dengarkanlah wanita impianku
malam ini akan ku sampaikan
janji suci satu untuk selamanya
dengarkanlah kesungguhan ini
akulah yang terbaik untukmu

Seseorang yang sangat berarti

menyanyikan lagu ini untukku
membuat tersanjung..
seseorang yang mengisi hati dengan cinta
Dan mengisi hari dengan bahagia
Safiamita
Ada si Ibu yang sedang memanggul barang ( di foto ini ). Hemh.. mungkinkah beban yang dipikulnya di punggung seberat beban yang dipikulnya di hati dalam menjalani hidup ? atau bahkan lebih berat ?


Hiduplah selalu dalam kesyukuran maka dunia pasti dalam genggaman..




Selama ini kesulitan hidup yang paling banyak mengundang simpati adalah kemiskinan. Melihat orang yang makan aja susah, sedih banget rasanya. Tapi berhubung lingkungan di kantor adalah para pekerja yang punya gaji bulanan, otomatis hampir pasti gak ada yang bermasalah dengan makan, (ya.. paling yang bermasalah dengan makan itu, ibu2 yang takut gemuk atau bapak2 yang sedang diet). Tapi bukan berarti bisa lepas dari semua masalah hidup yang selalu menghampiri.
Ini beberapa contohnya…
Ada seorang Ibu muda yang udah menjalani 3x operasi karena miom, bahkan katanya rahimnya harus diangkat sedangkan dia belum pernah merasakan hamil apalagi melahirkan.
Ada seorang ibu muda lagi yang suaminya meninggal lalu menjadi janda tanpa anak. Alhamdulillah sekarang sudah dipertemukan lagi dengan jodohnya oleh Allah SWT. Sebentar lagi si Ibu akan menikah untuk yang kedua kalinya.
Ada seorang ibu yang mulai kesulitan untuk mengontrol anaknya yang beranjak remaja, sudah mulai sibuk pacaran dan mulai tertutup dengan orang tua.
Ada lagi seorang ibu yang sangat mendambakan kehadiran seorang buah hati dalam usia pernikahannya yang menginjak tahun ke-6.
Masih banyak lagi kisah bapak-bapak atau ibu-ibu yang selalu berkutat dengan masalah.
Semuanya juga mengundang empati, aku selalu membayangkan bagaimana rasanya kalau cobaan-cobaan itu ditimpakan kepadaku? Sanggupkah menjalaninya? Entahlah.. tapi dari situ, jadi langsung bersyukur. Allah sudah sangat baik kepada ciptaan-Nya, karena semua cobaan yang diberikan itu pasti telah terukur dan tidak akan melebihi batas kemampuan umatnya. Setelah diberi kesusahan, pasti setelahnya diberi kemudahan, sehingga setelah ada tangis pasti dikaruniakan senyum.
Beruntung juga manusia dibekali dengan obat mujarab, yaitu ‘lupa’ sehingga dengan berlalunya waktu akan bisa meninggalkan hal-hal yang pahit, masa lalu yang suram kemudian berganti dengan mimpi tentang harapan dan kebahagiaan.
Hiduplah selalu dalam kesyukuran maka dunia pasti dalam genggaman..
Safiamita
Lumayan, akhir pekan ini bertambah libur sehari lagi karena tanggal merah jatuh di hari senin tanggal 20 Juli 2009 memperingati
Safiamita

Untuk Mata-mata yang mengerjap indah,


untuk pipi- pipi yang merekah,


untuk kaki-kaki yang belajar melangkah,


Anak-anakku, bunda mencintai kalian,


dan bunda mencintai kalian karena Allah.


QS ( 63 ; 9)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.



QS ( 64 ; 15)
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar.


Ketika ditanya pada Orang tua yang diamanahi anak yang kurang sempurna, apa yang mereka inginkan? pasti jawabnya sederhana, hanya ingin anaknya jadi seperti anak-anak normal lainnya

Ketika ditanya pada Orang tua yang diamanahi anak sempurna jasmani dan rohani, apa yang mereka inginkan? Apapun itu, selalu yang terbaik yang dicitakan untuk anak-anak tercinta...

Anak-anak adalah anugerah Tuhan untuk kita, orang tua. mereka bisa membuat tertawa, menangis, sedih dan bahagia orang tuanya. Anak-anak juga bisa membawa kita ke surga atau ke neraka. Dan Tuhan pun, telah mengingatkan bahwa anak-anak adalah juga cobaan untuk manusia sehingga harus selalu waspada, jangan sampai cinta kepada anak melebihi cinta kepada Allah SWT.

Aku kagum sekali dengan para orang tua yang diamanahi anak-anak istimewa, yang berbeda dengan anak kebanyakan tapi tetap dalam rasa syukur kepada Allah SWT, menjalani hidup dengan penuh cobaan tapi mampu melaluinya dengan kesabaran yang tanpa batas. Pasti pahalanya banyak sekali disisi Allah..

Aku sendiri tidak bisa membayangkan bila berada di posisi mereka...
Diamanahi 3 Putri yang sehat rohani dan jasmani saja kadang-kadang menghabiskan batas kesabaran dengan tingkah dan ulah mereka yang bermacam-macam.

Maaf ya, nak. Kalau selama ini bunda masih kurang sabar dalam menghadapi kalian

Maafkan juga kalau selama ini bunda belum maksimal dalam mengurus dan mendidik kalian

Maafkan juga atas keterbatasan waktu yang bunda punya untuk kebersamaan kita

Bunda janji, bunda akan terus berusaha untuk menjadi bunda yang terbaik untuk kalian

Bunda janji akan berusaha menjadikan kalian anak-anak yang taat kepada Allah dan Rosul-Nya

Kalian harus jadi manusia-manusia yang dapat memberi manfaat bagi orang lain.

Anak-anakku, bunda mencintai kalian, dan bunda mencintai kalian karena Allah.
Safiamita

ini kantor ku tersayang ketika hujan turun dengan deras membasahi bumi bagian semarang, tepatnya di dekat pasar Johar yang tersohor itu. Indah kan? seperti kantor ditepi sungai.. (Jadi inget sungai musi tercinta ).
Tapi sayangnya bukan sungai, jadi gak ada perahu untuk sampai ke kantor. Jadilah becak yang jadi alternatif untuk sampai ke kantor dengan melewati sungai dadakan ini...
Ada yang berminat pindah ke kantor ku?
Safiamita
Boleh gak ya bilang gitu? life is so short
Tanpa disadari, umur bertambah, guratan wajah semakin jelas, maut pun pasti semakin dekat.
Betapa ingin setiap hari menjadi manusia yang menyenangkan, menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. tapi sepertinya baru sebatas cita, belum bisa terealisasi sepenuhnya dalam nyata.
masih banyak kendala-kendala yang menghambat cita-cita mulia itu, terutama ego diri..
Tapi gak boleh putus asa, harus terus berusaha sampai titik penghabisan, sampai Allah memanggil untuk kembali kepada-Nya.
Indahnya menjadi manusia yang keberadaannya dinanti dan ketiadaannya dirindukan.
Back to : Life is so short.
Masih inget nih, belajar berenang di sungai Musi yang airnya coklat dan keruh. Tapi dulu seneng2 aja tuh, hampir tiap sore mandi disungai ama temen2, tetap jadi rutinitas sampe bisa berenang walau seringnya harus sembunyi-sembunyi karena klo ketauan, bunda tercinta di rumah sudah siap dengan senjatanya ( sapu or rotan ). hihi.., nakal siihh... Tapi jadi masa kecil yang menyenangkan buat di kenang.
dan itu telah terlewati 18 tahun yang lalu.......
Rasanya baru kemarin juga pake seragam SMU, kejar-kejaran ama temen-temen yang jahil, main kartu di kelas pas jam kosong atau ngabur dari sekolah karena jam terakhir gak ada guru yg ngajar.Dengan lempar tas (dari jendela kelas di lantai 3) ke semak-semak, trus turun pura2 mau ke toilet, padahal abis itu ngacir melewati gerbang. hehe.. ternyata waktu SMU aja masih bandel juga ya? kok baru sadar sekarang?
Dan ternyata masa-masa itu sudah terjadi 10 tahun yang lalu...
Atau ketika baru masuk kerja, belum punya uang karena belum terima gaji, kemana-mana selalu ditanggung ama senior-senior yang udah duluan kerja. bisa jalan-jalan ke pantai, gratis. jalan-jalan ke jakarta, gratis. pulang kampung ke palembang juga gratis ( kok enak ya?? ) tapi emang gitu kok. Dan itu sudah terlewati 9 tahun yang lalu.
Satu hal lagi yang disadari, ternyata di kehidupan yang lalu, aku dikelilingi oleh orang-orang yang baik, yang sayang dan peduli. hehm, jadi kangen masa lalu...
Masa sekarang ini sudah saatnya berganti peran, menjadi seseorang yang menyayangi. Menyayangi anak-anaknya, suaminya tentu saja. (mereka juga sayang aku, pastinya ).
Menikmati peran menjadi ibu, yang perlahan tapi pasti harus mengurangi ego diri, menempatkan keluarga diatas kepentingan diri.
Mungkin nanti tanpa disadari tiba-tiba berubah peran menjadi teman untuk anak-anak yang akan beranjak remaja, lalu berubah peran menjadi nenek untuk cucu, lalu menjadi apa yaa? yang pasti, peran menjadi penghuni alam barzah, mudah-mudahan setelah itu kekal menjadi penghuni surga (bersama keluarga tercinta, aminn) Ngarep mode on :)
Safiamita
Ya Allah, susahnya me manage diri sendiri, terutama, hati, pikiran dan perasaan. Begitu inginnya menghilangkan perasaan bad mood ini karena berdampak pada semua, muka jadi cemberut, males menyapa orang lain, males kerja…. Berawal dari kejadian kemarin sore, dibentak oleh seorang teman kerja karena hal yang menurutku sangat sepele.
Duh, Jeleknya bersikap seperti itu, membuat orang lain tersinggung.. melukai hari orang lain dan masalahnya kali ini hatiku yang terluka. Yah, semoga bisa menjadikan orang lain sebagai cermin, smoga diri ini bisa lebih mawas diri, tidak melakukan hal yg serupa. Karena dampaknya sudah dirasakan.. kita menjadi penyebab bagi orang lain itulah yang harus diingat baik-baik, semoga…
Tapi kemudian tersadar juga, betapa sempitnya hati ini, karena masalah kecil sudah merasa sangat terluka… Ayo, bangkit. Jangan sampai kalah dengan perasaan sendiri, hiks…
Jadikan hatimu seluas samudera !
Selain hal ini, ada lagi yang tiba-tiba terlintas di pikiran.. seandainya suatu saat aku mengalami musibah atau masalah, adakah orang-orang yang bersedia membantu? Selama ini kalau menilai diri sendiri, rasanya sudah berusaha baik pada semua orang tapi entahlah kalau ternyata masih banyak kekurangan disana sini… namanya juga manusia, tidak ada yang sempurna.
Hanya bisa berusaha untuk mengoptimalkan apa yang ada pada diri dan selalu berusaha belajar untuk ikhlas.. Disaat kita mengalami kesusahan barulah terlihat mana yang benar-benar teman dan mana yang hanya sebatas topeng dalam berteman..
Duh, kok jadi gini yaaa…. Sudahlah.. hidup kan tidak selamanya senang, pasti ada duka nya juga lah. Hadapi saja, nanti juga berlalu seiring waktu.. semoga… amiin..
Safiamita

Bahagianya klo dua kakak beradik ini bisa rukun terus seperti yang terlihat di foto ini, gak seperti anjing dan kucing, berantem mulu tiap hari. Tapi klo salah satu gak ada, pasti saling mencari juga. Rumah selalu rame dengan tangisan, protes dan saling adu mengadu... "Kakak nakal.." atau.. " adek yang gangguin kakak".. hemh... dibela salah satu? yang satunya pasti nangis plus ngambek. tapi yah, mungkin klo gak gitu, rumahnya ntar jadi sepi kayak kuburan..

Selama ini sih, selalu berusaha untuk objektif, yang salah yang harus minta maaf dan mengakui kesalahannya.

Dinikmati aja kali ya, ntar klo udah pada gede kan jadi kenangan yang indah, yang lucu untuk dikenang. Nah, sekarang tambah dengan si bungsu yang masuk ke dalam arena peperangan. Tapi klo si bungsu ikut maen, kedua kakaknya jadi kompak... kompak buat musuhin si bungsu.. hihi.. beralasan juga sih, si bungsu sukanya gangguin. Misalnya klo lg pada mewarnai, crayon kakak2nya suka disabotase, di acak-acak atau buku mewarnainya ditarik-tarik. Kaaan, wajar lah ya, klo dimusuhin. ujung2nya saling teriak, yang bungsu juga membela diri dengan ikutan teriak "Aaaaaaaaaa....". Yah, selamat berperang deh, bundanya untuk sejenak menikmati peperangan itu sebelum ngacir menyelamatkan si bungsu, hehe..
Safiamita




kalo baca judulnya, sudah langsung ingatkah dengan serialnya? Aku dulu suka banget serial ini yang diputar di Indosiar. Mulai dari kisah hidupnya Jang Geum, kegigihannya, keikhlasannya, kisah cintanya sampai pada kecantikannya. Semua menarik. Tapi yang paling menarik adalah tentang kesungguhan dan keikhlasannya dalam melakukan semua pekerjaan. Keikhlasan yang sederhana tapi selalu menghasilkan sesuatu yang sangat besar, yaitu menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang lain, bahkan untuk negaranya.


Ada satu lagi yang masuk akal dalam cerita ini, yaitu sang tokoh tidak selamanya bahagia, atau tidak selamanya dibuat terlarut derita. Pasti dilaluinya secara bergantian, ada susah, ada senang. Itulah hidup yang nyata, Bukankah Tuhan pun telah berjanji " setelah ada kesusahan pasti ada kemudahan".


Kisah cintanya pun menarik, meski sudah bisa ditebak dari awal bahwa "jadinya" pasti dengan yang itu, tapi liku-liku kisah cinta yang mengundang haru dan senyum bahagia yang menyaksikan. Tentang kesetiaan, tentang pengorbanan.. hemh... jadi pingin nonton lagi..


Related Posts with Thumbnails

Galeri