Safiamita
Baru aja tadi pagi nemenin kakak ke calon sekolah barunya. hari ini jadwalnya kakak dan emaknya buat di observasi / wawancara. Mulai nya jam 08.00 WIB, pas kita kesana ternyata sudah rame orang tua dan calon siswa yang menunggu buat hal yang sama.
Secara, baru kali ini kita mengalami jadi agak deg degan juga. Ternyata wawancara anak dan orang tua dilakukan terpisah. Anak-anak dimasukkan ke ruangan tersendiri, entah mereka ditanya/di tes apa disana.
Tibalah giliran emaknya mita buat di wawancara, ada tiga pewawancara yang harus dihadapi. yang pertama, Wawasan tentang Sekolah, yang kedua tentang keagamaan anak dan orang tua, yang terakhir tentang biaya...
Yang berat yang ketiga, karena ada sedikit bargaining...
Sebenarnya dari sisi orang tua, sangat memaklumi karena itu adalah sekolah swasta jadi mereka sangat bergantung dengan sumbangan para orang tua.
Hmh... jadi inget dengan apa yang ditulis oleh seorang teman di Fb beberapa waktu yang lalu... " Kenapa SDIT harus mahal? Anak-anak kurang mampu jadi gak bisa masuk kesana." Sebenarnya mungkin lebih tepatnya sekolah swasta kali ya?
Mungkin karena seperti yang kutulis diatas, mereka bergantung sepenuhnya pada murid2 nya. Bantuan BOS dari pemerintah mungkin tidak mencukupi operasional sekolah. Mungkin juga karena mereka mendidik dan mengajar secara totalitas, jadi mengharapkan agar orang tua juga dapat totalitas terhadap apa yang telah diberikan oleh sekolah ke anak2 didiknya..
(Yaa... klo dipikir-pikir aku dulu sekolahnya di SD negeri, di kampung pula. Teteup bisa eksis juga sampe sekarang, hehe....)
Sebenarnya yang diinginkan oleh orang tua, termasuk aku adalah memberikan yang terbaik untuk anak.... Salah satu alasan memilih SDIT adalah itu. Selain itu, agama yang ditanamkan ke anak sejak dini di sekolah dan dirumah diharapkan bisa melekat erat ke jiwa anak dan dapat diimplementasikan dalam hidupnya sehari-hari...
Sebagai contoh, ada keponakan suami yang sekolah di SDIT Purwokerto, pada umur 9 tahun, dia udah gak tinggal sholat 5 waktu termasuk shubuh lho... plus dluha pula....
Nah, aku ingin kurang lebih anakku seperti itu. Mungkin sebenarrnya bisa juga dididik di rumah, tapi kita menginginkan pula kondisi yang kondusif di sekolah biar pergaulan mereka pun terjaga, amiin...
Hehe... udah banyak harapan dan angan-angan, padahal belum tentu keterima juga.....
Semoga keterima ya kak, amiin...
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Galeri