Safiamita
Juni 2007, saat diberi kesempatan oleh Allah untuk pulang ke kampung halaman, Palembang tercinta. Saat itu masih ikut kuliah DIII khusus di Jakarta, ada masa rehat setelah ujian, lalu pulang se keluarga ke Palembang. Tiba di rumah, mendapati kulkas bunda tersayang ternyata rusak, katanya udah gak bisa diperbaiki lagi, mungkin sudah termakan usia. Umurnya memang sudah uzur, sudah lebih dari 10 tahun.. Besoknya, sama suami langsung hunting ke toko buat beliin kulkas yang baru dan sore langsung diantar. Melihat kulkas baru bunda yang udah ditaruh manis di sudut rumah, ingatanku berputar kembali ke belasan tahun yang lalu, saat kulkas masih merupakan barang mahal dan langka, apalagi di kampungku..
Saat itu masih sekolah di SD, kelas 3 atau 4 ya? Ada seorang teman dekat yang punya kulkas buat bikin es lilin, Dia suka jual ke temen2, harganya klo gak salah Rp. 50, dulu aku juga sering beli, trus suatu saat punya ide, gmn klo aku titip aja, bikin es nya sendiri trus dibekukan di kulkas nya dia. Kita kan teman akrab? Ide ku kusampaikan padanya, dia setuju lalu esoknya ide itu ku realisasikan.. tapi tenyata temenku itu mengingkari janjinya.. aku termenung melihat es-es yang sudah ku bungkus rapi tapi tak jadi dibekukan.. (lagian kenapa punya ide kayak gitu ya? Kan tinggal beli aja beres. Yah, namanya pikiran anak kecil di zaman itu.. ) waktu itu rasanya kecewa sekali, kemudian berandai-andai.. kapan ya, kami bisa beli kulkas? Rasanya hanya mimpi.. Tapi mimpi itu kemudian terwujud beberapa tahun kemudian, ketika aku duduk di bangku SMP. Alhamdulillah, kami bisa beli kulkas.
Kembali ke kondisi sekarang, ketika keadaan ekonomi membaik, aku sudah bekerja, bisa menghasilkan uang dari bekerja, ketika membeli sebuah kulkas hanya semudah menggesek ATM. syukur yang teramat panjang lah yang harus aku haturkan kepada Allah SWT yang telah memberiku rezeki berlimpah dan menjadikan hidupku jauh lebih baik..
Yah, cerita diatas hanya satu cerita dari episode hidup yang telah dilalui tentang keinginan dan harapan dimasa lalu yang tidak bisa terwujud karena berbagai keterbatasan di masa lalu. Saat hampir semua bisa kuraih dengan tanganku sendiri.. Doa panjang pun terucap, semoga hanya ada kesyukuran dan terima kasih pada Yang Maha Memberi, bukan kesombongan yang dihadirkan dihati ini karena nikmat-Nya yang telah diberikan padaku. Semoga aku selalu menyadari bahwa yang terjadi dalam hidup ini adalah atas kuasa NYa, amiin..
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Galeri