Safiamita
Baru kali ini yang beneran singgah di kota Solo, sebelumnya cuma lewat aja. Kunjungan kali ini dalam rangka menghadiri pernikahan temennya suami yang kebetulan diadakan di kota Solo. Ada beberapa pengalaman baru yang dialami ketika disana. Pertama, tamunya di pisah antara pria dan wanita. Sebenernya bukan pengalaman pertama sih, menghadiri pernikahan seperti ini. Tapi masalahnya jadi gak punya temen, karena gak ada yang dikenal diantara para tamu, jadilah sendirian diantara keramaian. hikss.. bosen banget..
Kedua, makanannya di suguhkan bukan dengan prasmanan atau dihidangkan. melainkan diedarkan secara bergantian oleh para pramusaji nya ke seluruh tamu. Pertama, cemilan, trus nyambung ke sop abis itu nasi, setelah itu puding, terakhir es krim.. Nah klo ini baru pertama ngalaminnya. Tanya punya tanya, kata temen yang asli solo, tradisi ini udah biasa di Solo. Aku pikir banyak positifnya juga. Pertama, Tamu gak perlu ngantri buat gambil makanan. Kedua, Porsi makanan yang diberikan sudah terukur sesuai porsinya jadi gak mubazir (klo ngambil sendiri (prasmanan) suka seenaknya, gak habis, ditinggal. Kan mubazir.. Ketiga, Pastinya menghemat anggaran katering sang mempelai, karena semua diatur oleh para pramusaji. gak pake Sistem Self assessment, hehe...
Kekurangannya, tentu aja buat tamu gak bisa nambah (klo masih merasa kurang) dan gak bisa milih juga apa yang mau dimakan.
Ya, gitu deh analisis sementaranya.
Ketiga, walimahannya bertempat di daerah Kartasura, Solo. Dari nama daerahnya aja udah langsung inget buku Ketika Cinta Bertasbih (KCB). Mana yang nikahan berasal dari keluarga pesantren, mempelai perempuan namanya persis seperti nama adiknya Azzam. Hehe.. nyambung- nyambungin ceritanya rada maksa sih, mungkin karena suka banget ama KCB.
Keempat, Kagum sama mempelai perempuan, seorang Hafidzoh. Hapal 30 Juz Al Quran. SubhanAllah.. gimana caranya ya? ngapalin juz 30 aja gak kelar-kelar. Hemmh.. Klo diri sendiri kayaknya udah gak mungkin untuk menghapal 30 Juz Al Quran, tapi buah hati tercinta masih mungkin untuk menjadi Hafidzoh... Biarlah itu menjadi salah satu cita-cita mulia bunda untuk anak-anaknya, InsyaAllah we'll find the way to make the dream comes true, amiiin..
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Galeri