Safiamita
Kenapa di penghujung usia 20- an mau ke 30 baru punya cita-cita untuk jadi apa ya?
Dulu pas lulus SMA, gak punya cita-cita khusus pingin jadi apa, mikirnya cuma yang penting bisa cepet kerja aja. Makanya ngambil Prodip I STAN di Palembang. Sekarang setelah 10 tahun kerja baru mulai merasa kurang pas dengan pekerjaan yang dijalani sekarang (walau tetap bersyukur dengan keadaan sekarang). Mulai merindukan untuk bisa mengajar seperti pas SMA dulu.
Dulu punya kesempatan buat kerja paruh waktu di sebuah lembaga kursus Bahasa Inggris di Palembang. Sangat menikmati sekali saat-saat bisa mengajar. Bisa pindah dari kelas satu ke kelas lain, kebetulan lembaganya punya banyak cabang dan kelas. Punya banyak siswa dari anak2 SD sampe yang udah lulus kuliah. Paling suka klo ngajar anak2 kecil, sedikit lebih susah sih.. tapi bisa menikmati wajah2 lucu mereka.
Dulu malah gak pingin jadi guru karena liat Ibu (ku) yang kebetulan juga seorang guru SD. Anak2 muridnya udah pada kemana2, Beliau masih aja teteup disitu, setia sama sekolah SD nya. Rasanya stagnan, menurutku. Tapi klo ku becandain, Ibu paling jawabnya, "Ya, itu lah namanya pahlawan tanpa tanda jasa." Dan beliau tetap berbangga hati dengan profesinya.
Sekarang kebalik aku yang diejekin sama Ibunda tercinta saat mengutarakan keinginan pingin berpindah profesi buat jadi dosen.. "katanya dulu, gak mau jadi guru. " hehe.. kita hanya bisa tersenyum malu.
Mungkin sudah darah yang mengalir, gak bisa dilawan.
Ada satu batu loncatan yang bisa dicoba untuk meraih cita, klo nanti gak berubah pikiran lagi.. hehe.....
Di Depkeu sering membuka tawaran untuk jadi widyaiswara. Tapi kita masih jauh dari memenuhi syarat. Jenjang pendidikan minimal S2 tapi sepertinya masih punya waktu untuk mengejar cita. Syarat maksimal umurnya 48 tahun. Berarti masih punya waktu 20 tahun lagi buat mengejar cita2 sebelum mencapai umur 48 th.
Smoga panjang umur juga, amiin... ^_^
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Galeri