Safiamita
Tadi pagi sempat terharu liat seorang bapak yang pincang menarik gerobaknya yang berisi barang loak, sepertinya dia seorang pemulung. Dibelakang gerobaknya ada seorang perempuan yang bantu mendorong gerobak sambil menuntun sebuah sepeda. Mungkin itu istrinya. Kagum sama si bapak, masih mau bekerja keras untuk hidup dan menghidupi keluarganya daripada hanya sekedar menengadahkan tangan di perempatan lampu merah, padahal fisiknya cacat.

Kemudian dikaitkan dengan diri sendiri yang kebetulan juga 2 hari kemarin puasa dalam rangka 10 muharrom. Baru puasa 2 hari berturut2 aja rasanya udah mau tepar, lemas dan rasanya dehidrasi. Salahnya sendiri juga kali ya, karena gak pake sahur. Tapi itu bukan masalah, alhamdulillah masih dikuatkan oleh Allah bisa sampe ke maghrib. Hanya yang terlintas setelah itu adalah.. bagaimana dengan orang2 dhuafa yang tiap hari merasakan lapar tanpa ada kepastian kapan akan makan karena memang gak punya sesuatu untuk dimakan? Klo kita, setelah maghrib, pasti punya makanan untuk berbuka.
 
Kemarin liat juga liputan di tv, para pemulung di TPA dan di pasar sayur memunguti sayur buah atau makanan yang masih bisa mereka makan. Melihat mereka makan di tengah lautan sampah itu, rasanya sudah campur aduk.
Ya allah, ampuni hamba-Mu ini jika rasa syukur hamba pada-Mu masih belum cukup...
Seorang teman juga berpesan,  kita bukan apa2 klo kita belum bisa bermanfaat bagi orang lain... Ya, smoga bisa menolong saudara2 kita yang membutuhkan walau hanya sedikit dengan apa yang kita punya. mari berlomba2 dalam kebaikan...
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Galeri