Safiamita

Hemh.. Kali ini pingin cerita tentang dua lelaki yang berperan penting dalam hidupku. Yang pertama tentu saja lelaki yang berperan mengantarkan aku lahir ke dunia ini, ( Ayah tercinta maksudnya ). Lelaki yang kedua adalah lelaki yang mengambil tanggung jawab dan amanah atas diriku dari ayah, ketika umurku belum genap 22 tahun, (kali ini suamiku yang aku maksud). Dua sosok yang sangat bertanggung jawab pada keluarganya meskipun punya karakter yang bertolak belakang dalam menghadapi kehidupan.
Ayah itu orangnya sangat perhatian dan cenderung memanjakan anak-anaknya. Hampir semua keinginan anak-anaknya yang bisa beliau penuhi, akan dipenuhinya. Ketika kecil, seringnya sembunyi-sembunyi beliau memberi uang jajan lebih kepada kami, karena tau klo kami sudah diberi ibu uang jajan. Ayah juga gak pernah sungkan untuk menyuapi kami makan. Tiap pulang kerja dari luar kota (ayah dulu tugasnya selalu diluar kota) pasti ngajak jalan-jalan trus ke restoran, makan yang enak. Itu sekelumit cerita tentang kebaikan ayah, tapi intinya dia membesarkan kami dengan kasih sayang, perhatian dan kemanjaan yang berlimpah. Bahkan sampai sekarang pun semua itu tak ada yang berubah, hanya diwujudkannya dalam format yang berbeda karena anak-anaknya sekarang udah pada gede. Karena itulah aku pun selalu memimpikan pria yang akan mendampingiku harus seperti ayah. Tapi entah kenapa yaa.. kok malah dapat suami yang kepribadiannya bertolak belakang dengan ayah ? ( sudah jodohnya begitu, mungkin.. )
Sosok yang cenderung memakai perasaan dalam berpikir itu tergantikan dengan sosok yang mendasarkan logika dalam setiap langkah yang diambilnya. Suamiku menginginkan istrinya menjadi sosok yang mandiri dan tidak manja.. Sulitnya menerima itu diawal pernikahan karena sudah 22 tahun hidup dengan suasana yang berbeda. Tapi kemudian menyadari bahwa semua untuk kebaikan diriku juga. Hal itu terbukti, sekarang pun dituntut untuk hidup mandiri karena keadaan yang memaksa sehingga harus hidup berbeda kota dengan suami. Membuat dia tak bisa setiap saat berada di samping anak-anak dan istrinya, sehingga aku harus mengurus semuanya sendiri.
Aku sangat berterima kasih pada dua lelaki yang telah mewarna dalam hidupku ini. Maunya sih, ada satu lagi lelaki lagi yang bisa mewarnai hidupku (anak maksudnya), tapi belum terwujud karena sampai sekarang baru dipercaya mengurus tiga orang putri, putranya kapaaan yaaa?
Lewat tulisan ini pun, kuucapkan selamat ulang tahun untuk ayah dan suami tercinta yang bentar lagi akan berulang tahun (kebetulan ultahnya di hari yang sama, tanggal 6 Juni), Semoga Allah berkenan meridhoi kebersamaan kita di dunia dan mempertemukan kita kembali di surga-Nya nanti, amiin..
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Galeri